sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali menunjukkan keseriusannya dalam menghadapi potensi bencana besar di Indonesia.
Melalui kegiatan Admin Game Tanggap Darurat Megathrust dan Tsunami, BMKG menggelar simulasi berskala nasional untuk menguji kecepatan, ketepatan, dan koordinasi lintas sektor dalam menghadapi ancaman gempa bumi besar serta tsunami.
Baca Juga: Heboh! Isu Rapel Gaji Pensiunan November 2025 Ternyata Hoaks, Ini Penjelasan Resmi Taspen dan Pemerintah
Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menguji efektivitas sistem peringatan dini gempabumi dan tsunami, sekaligus melatih kecepatan respon masyarakat serta pemerintah.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga bertujuan mengantisipasi potensi gangguan komunikasi, listrik, dan transportasi yang kerap terjadi saat bencana besar melanda.
“Admin Game bukan sekadar latihan, tapi bentuk nyata kesiapsiagaan nasional menghadapi ancaman megathrust dan tsunami,” ujar perwakilan BMKG dalam keterangan resmi.
Dalam kegiatan tersebut, peserta dihadapkan pada skenario gempa bumi megathrust berkekuatan M9,0 yang terjadi di Selat Sunda, dengan kedalaman 10 kilometer dan episenter di koordinat 6,94° LS – 104,70° BT.
Baca Juga: PLN EPI, PLN UID Jatim, dan PLN UP3 Banyuwangi Wujudkan Mimpi Warga Banyuwangi Nikmati Terang Lewat Program Light Up The Dream
Guncangan hebat dengan intensitas VII–VIII MMI digambarkan terasa hingga DKI Jakarta selama sekitar satu menit.
Melalui sistem peringatan dini, BMKG memprediksi masyarakat di Jakarta mendapat waktu sekitar 40–45 detik untuk bersiap sebelum guncangan tiba.
Sementara hasil pemodelan menunjukkan gempa tersebut berpotensi memicu tsunami besar dengan status AWAS, SIAGA, dan WASPADA di pesisir selatan Jawa, Sumatra, Bali, hingga Bangka Belitung.
Baca Juga: BMKG Ingatkan Bahaya Gempa Megathrust: 13 Zona Merah di Indonesia Tinggal Tunggu Waktu!
Untuk wilayah Jakarta Utara, status SIAGA diberlakukan dengan estimasi waktu kedatangan gelombang tsunami tercepat sekitar 3 jam 20 menit setelah gempa.
BMKG menegaskan, melalui latihan ini, kementerian/lembaga dan pemerintah daerah diharapkan dapat memperkuat koordinasi serta memastikan kesiapan semua pihak dalam menghadapi ancaman nyata megathrust di masa mendatang.
Page 2
Minggu, 26 Oktober 2025 | 21:00 WIB
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali menunjukkan keseriusannya dalam menghadapi potensi bencana besar di Indonesia.
Melalui kegiatan Admin Game Tanggap Darurat Megathrust dan Tsunami, BMKG menggelar simulasi berskala nasional untuk menguji kecepatan, ketepatan, dan koordinasi lintas sektor dalam menghadapi ancaman gempa bumi besar serta tsunami.
Baca Juga: Heboh! Isu Rapel Gaji Pensiunan November 2025 Ternyata Hoaks, Ini Penjelasan Resmi Taspen dan Pemerintah
Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menguji efektivitas sistem peringatan dini gempabumi dan tsunami, sekaligus melatih kecepatan respon masyarakat serta pemerintah.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga bertujuan mengantisipasi potensi gangguan komunikasi, listrik, dan transportasi yang kerap terjadi saat bencana besar melanda.
“Admin Game bukan sekadar latihan, tapi bentuk nyata kesiapsiagaan nasional menghadapi ancaman megathrust dan tsunami,” ujar perwakilan BMKG dalam keterangan resmi.
Dalam kegiatan tersebut, peserta dihadapkan pada skenario gempa bumi megathrust berkekuatan M9,0 yang terjadi di Selat Sunda, dengan kedalaman 10 kilometer dan episenter di koordinat 6,94° LS – 104,70° BT.
Baca Juga: PLN EPI, PLN UID Jatim, dan PLN UP3 Banyuwangi Wujudkan Mimpi Warga Banyuwangi Nikmati Terang Lewat Program Light Up The Dream
Guncangan hebat dengan intensitas VII–VIII MMI digambarkan terasa hingga DKI Jakarta selama sekitar satu menit.
Melalui sistem peringatan dini, BMKG memprediksi masyarakat di Jakarta mendapat waktu sekitar 40–45 detik untuk bersiap sebelum guncangan tiba.
Sementara hasil pemodelan menunjukkan gempa tersebut berpotensi memicu tsunami besar dengan status AWAS, SIAGA, dan WASPADA di pesisir selatan Jawa, Sumatra, Bali, hingga Bangka Belitung.
Baca Juga: BMKG Ingatkan Bahaya Gempa Megathrust: 13 Zona Merah di Indonesia Tinggal Tunggu Waktu!
Untuk wilayah Jakarta Utara, status SIAGA diberlakukan dengan estimasi waktu kedatangan gelombang tsunami tercepat sekitar 3 jam 20 menit setelah gempa.
BMKG menegaskan, melalui latihan ini, kementerian/lembaga dan pemerintah daerah diharapkan dapat memperkuat koordinasi serta memastikan kesiapan semua pihak dalam menghadapi ancaman nyata megathrust di masa mendatang.






