Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Budi Arie Tegaskan Arti Sebenarnya Nama Projo Bukan Pro Jokowi, Tapi… Ini Maknanya!

budi-arie-tegaskan-arti-sebenarnya-nama-projo-bukan-pro-jokowi,-tapi…-ini-maknanya!
Budi Arie Tegaskan Arti Sebenarnya Nama Projo Bukan Pro Jokowi, Tapi… Ini Maknanya!

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, menegaskan bahwa nama organisasi relawan yang dikenal luas sebagai pendukung Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) itu bukan singkatan dari “pro Jokowi”.

Hal itu ia sampaikan dalam pembukaan Kongres III Projo di Jakarta, Sabtu (1/11).

“Memang enggak ada singkatan. Teman-teman media saja yang menyingkat Projo sebagai ‘pro Jokowi’ karena lebih mudah diucapkan,” kata Budi Arie di hadapan peserta kongres.

Baca Juga: Kemenag Gelar Tes Kemampuan Akademik Serentak di 9.636 Lembaga! Ujian Digital Gantikan UN Mulai November 2025

Menurut Budi Arie, kata Projo berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti “negeri”, sementara dalam bahasa Jawa Kawi berarti “rakyat”.

“Jadi kaum Projo adalah kaum yang mencintai negara dan rakyatnya,” tegasnya.

Transformasi Projo dan Dukungan untuk Prabowo-Gibran

Dalam kesempatan itu, Budi Arie juga menegaskan arah baru organisasi Projo di bawah kepemimpinannya.

Setelah mengawal dua periode pemerintahan Jokowi, kini Projo akan bertransformasi mendukung penuh agenda politik Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Baca Juga: Profil dan Perjalanan Nicolo Bulega, Pengganti Marc Marquez di MotoGP 2025

Salah satu langkah transformasi itu adalah mengubah logo Projo yang selama ini menampilkan siluet wajah Jokowi.

“Logo Projo akan kita ubah supaya tidak terkesan kultus individu,” ujarnya.

Budi Arie memastikan, Jokowi telah menyetujui langkah perubahan tersebut.

“Pak Jokowi sepakat. Dulu tugas Projo mengawal pemerintahan beliau, kini kita hadapi tantangan baru. Persatuan nasional menjadi penting,” katanya.


Page 2

Budi Arie Kembali Pimpin Projo hingga 2030

Kongres III Projo yang digelar pada 1–2 November 2025 menetapkan Budi Arie Setiadi kembali menjadi ketua umum untuk periode 2025–2030 secara aklamasi.

Baca Juga: Rahasia Sukses UTBK 2026! Kuasai TKA Matematika Wajib Biar Lolos PTN Impianmu

Selama era pemerintahan Jokowi, Budi Arie dikenal sebagai tokoh relawan yang kemudian dipercaya memegang sejumlah jabatan strategis, termasuk Menteri Desa dan Menteri Komunikasi dan Informatika.

Kini, ia menyerukan agar relawan Projo turut memperkuat basis politik pemerintahan baru.

“Kita akan memperkuat agenda politik Presiden Prabowo agar kepemimpinannya kuat dan solid,” tegasnya.

Menariknya, Budi Arie juga mengisyaratkan akan bergabung dengan partai politik.

“Mohon izin, kalau suatu saat saya berpartai, teman-teman Projo bisa memahaminya… iyalah, pasti Gerindra,” ujarnya disambut tepuk tangan peserta kongres.

Dengan arah baru dan makna nama yang lebih mendalam, Projo kini bukan hanya relawan politik, tetapi gerakan rakyat untuk negeri — sesuai arti sejatinya dari bahasa Sanskerta: Projo, negeri dan rakyat. (*)


Page 3

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, menegaskan bahwa nama organisasi relawan yang dikenal luas sebagai pendukung Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) itu bukan singkatan dari “pro Jokowi”.

Hal itu ia sampaikan dalam pembukaan Kongres III Projo di Jakarta, Sabtu (1/11).

“Memang enggak ada singkatan. Teman-teman media saja yang menyingkat Projo sebagai ‘pro Jokowi’ karena lebih mudah diucapkan,” kata Budi Arie di hadapan peserta kongres.

Baca Juga: Kemenag Gelar Tes Kemampuan Akademik Serentak di 9.636 Lembaga! Ujian Digital Gantikan UN Mulai November 2025

Menurut Budi Arie, kata Projo berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti “negeri”, sementara dalam bahasa Jawa Kawi berarti “rakyat”.

“Jadi kaum Projo adalah kaum yang mencintai negara dan rakyatnya,” tegasnya.

Transformasi Projo dan Dukungan untuk Prabowo-Gibran

Dalam kesempatan itu, Budi Arie juga menegaskan arah baru organisasi Projo di bawah kepemimpinannya.

Setelah mengawal dua periode pemerintahan Jokowi, kini Projo akan bertransformasi mendukung penuh agenda politik Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Baca Juga: Profil dan Perjalanan Nicolo Bulega, Pengganti Marc Marquez di MotoGP 2025

Salah satu langkah transformasi itu adalah mengubah logo Projo yang selama ini menampilkan siluet wajah Jokowi.

“Logo Projo akan kita ubah supaya tidak terkesan kultus individu,” ujarnya.

Budi Arie memastikan, Jokowi telah menyetujui langkah perubahan tersebut.

“Pak Jokowi sepakat. Dulu tugas Projo mengawal pemerintahan beliau, kini kita hadapi tantangan baru. Persatuan nasional menjadi penting,” katanya.