Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Bupati Anas Lepas Ribuan Petugas Sensus

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Bupati-Anas-menyalami-petugas-sensus-ekonomi-disaksikan-Kepala-BPS,-Muhammad-Amin,-dan-Wabup-Yusuf-Widyatmoko-di-Taman-Blambangan-kemarin.

BANYUWANGI – Ribuan petugas sensus ekonomi (SE) 2016 mendapat suntikan semangat dari Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, dalam apel siaga pelepasan petugas sensus ekonomi di Taman Blambangan kemarin (29/4).

Dorongan semangat tersebut diungkapkan melalui tips menghadapi pengusaha atau masyarakat. Petugas diminta memperbaiki performance. Sebab, performnce merupakan salah satu faktor yang dapat  meningkatkan kepercayaan diri seseorang dalam menjalin komunikasi verbal.

“Komunikasi verbal merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Sebab, komunikasi verbal yang baik merupakan kunci keberhasilan human relation,” ungkapnya. Di lapangan, petugas dipastikan akan berhadapan dengan responden dari berbagai latar belakang. Tidak semua responden mudah memberikan data seutuhnya.

Mengatasi hal itu, petugas harus memiliki kemampuan pendekatan yang baik agar mendapatkan data secara lengkap. Bupati juga mengingatkan agar petugas SE tidak bekerja sekadar menggugurkan kewajiban. Sebab, kesungguhan kerja petugas dalam mengumpulkan data yang akurat memberikan kontribusi penting.

Data yang dihimpun petugas akan menggambarkan keadaan riil ekonomi, sehingga berguna sebagai landasan penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan regional dan nasional. Banyuwangi, menurutnya, memiliki sektor ekonomi yang potensial dan masih belum terdata, di antaranya kegiatan ekspor-impor komoditas dan pergerakan barang antarprovinsi.

“Meski sumberdaya tersedia, hasil tidak akan terukur tanpa ada ketepatan data,” katanya.  Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banyuwangi, Muhammad Amin, membenarkan hal tersebut. Kualitas para petugas harus benar-benar terjamin. Sebab, mereka menentukan kualitas data yang dikumpulkan. Dalam konteks ini, data SE 2016 menjadi sangat strategis dan krusial.

“Jangan sampai menjadi garbage in, garbage out. Data memang bukan segala-galanya. Tetapi, membangun tanpa data hanya sia-sia dan menghabiskan biaya,” ujarnya. SE 2016 adalah kegiatan masif karena mencakup seluruh lapangan usaha dan seluruh skala usaha (kecuali sektor pertanian) yang diperkirakan mencapai 210.000 usaha atau perusahaan di Banyuwangi.

SE 2016 di Banyuwangi melibatkan 2.572 petugas yang direkrut berdasar mekanisme yang telah ditetapkan. Pendataan seluruh sektor usaha secara menyeluruh akan menghasilkan gambaran lengkap mengenai level dan struktur ekonomi non-pertanian serta informasi dasar dan karakteristiknya. Selain itu, juga akan diketahui daya saing bisnis di Indonesia.

Amin mengatakan, sensus itu diawali kegiatan pendaftaran bangunan usaha atau perusahaan. Jika keberadaan suatu unit usaha atau perusahaan telah diidentifikasi, maka akan dilanjutkan pendataan karakteristik usaha dan informasi lain.

Pendataan yang lebih rinci terhadap unit usaha akan dilanjutkan secara sampel pada tahun 2017. Terakhir, bupati meminta responden dari segala kalangan, baikusaha mikro kecil, menengah (UMKM), maupun pengusaha skala besar, agar proaktif terhadap kegiatan yang dilaksanakan secara serentak tingkat nasional itu.

“Kegiatan ini tidak ada hubungannya dengan pajak. Tidak ada pemungutan biaya dan bersifat rahasia,” tandasnya. (radar)