Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Bupati Serukan Bersih Lahir Batin

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

bbROGOJAMPI – Rangkaian lomba program Banyuwangi Hijau dan Bersih (BHB) tahun 2013 ini resmi berakhir. Kegiatan yang digagas Pemkab Banyuwangi melalui Badan Lingkungan Hidup (BLH) Banyuwangi tersebut sudah menentukan para juara. Acara penganugerahan bagi pemenang dilakukan di Pondok Pesantren Modern Gontor V, Darul Muttaqien, Desa Kaligung, Kecamatan Rogojampi, kemarin (26/9). Hadir dalam acara itu Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.

Dia hadir bersama Ny Ipuk Festiandani. Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko juga hadir bersama sang istri, Ny Minuk Uliawati; Sekda SlametKaryono juga datang  bersama istri. Pada lomba BHB tahun 2013, ada beberapa kategori yang dilombakan rutin setiap tahun pada masa kepemimpinan Anas- Yusuf itu. Antara lain, kategori pasar, RT di tingkat Desa/ Kelurahan, tingkat RT di perumahan, tingkat Desa/Kelurahan, dan tingkat ponpes.

Kategori lain yang dilombakan yaitu antar SD, SLTP, dan SLTA. Dalam acara seremonial itu, juga diumumkan camat dan kepala desa/lurah teraktif. Setiap kategori dipilih juara satu, dua, dan tiga. Bupati Anas mengungkapkan, kegiatan tersebut berguna menumbuhkan cinta masyarakat terhadap lingkungan. Sebab, dengan lingkungan yang bersih maka menjadikan daerah semakin maju. ‘’Dengan lingkungan bersih, maka adipura bisa kita raih, setelah penantian selama 17 tahun lamanya,’’ ujarnya.

Dia juga mengajak semua lapisan masyarakat untuk hidup bersih. Bukan hanya hidup bersih lahir semata, namun juga bersih dalam batin. ‘’Mari kita bersungguh-sungguh untuk kebersihan lahir dan batin,’’ seru Bupati Anas. Pada kesempatan tersebut, bupati juga menyanjung adanya kategori lomba khusus pondok pesantren. Menurut dia, lomba Banyuwangi Hijau dan Bersih untuk ponpes perlu didukung. ‘’Jangan lagi ada ponpes yang kumuh,’’ harapnya, saat menyampaikan pengarahan di hadapan puluhan pejabat, tamu undangan, dan ribuan santri itu.

Khusus kepada BLH, dia berpesan agar terus aktif mengunjungi ponpes untuk melakukan supervisi untuk mewujudkan lingkungan bersih dan hijau. Jika perlu, ponpes maupun masjid atau musala diberikan beberapa syarat untuk proses pengajuan bantuan. ‘’Misalnya, pesantren kotor gak boleh dapat bantuan,’’ terangnya. Syarat itu juga bisa berlaku untuk jasmas anggota DPRD Banyuwangi. Dengan mekanisme yang ditentukan, masyarakat yang ingin mengajukan bantuan lebih memperhatikan kebersihan. ‘’Yang tadinya gak enak dipandang, jadi terlihat indah,’’ terangnya.

Plt. Kepala BLH Banyuwangi, Husnul Chotimah menyampaikan, bahwa para juara pertama akan diusung mewakili Banyuwangi dalam skala jawa timur. ‘’Misalnya, juara pertama desa kita rekomendasikan untuk ikut perlombaan lingkungan berseri tingkat jatim,’’ paparnya. Dia juga menyerukan kepada para pemenang untuk terus meningkatkan dalam menjaga kelestarian lingkungan. Sebab, untuk lingkungan terbawah di tingkat RT merupakan titik obyek penilaian untuk mendapatkan adipura. ‘’Mudah-mudahan adipura tahun depan kita raih lagi,’’ harapnya.

Dia menjelaskan, penilaian lomba adipura bakal dilakukan pada bulan Oktober hingga November mendatang. Sedangkan lomba desa berseri akan dinilai pada bulan maret hingga april. ‘’Mari kita pertahankan prestasi ini,’’ ajaknya saat menyampaikan laporan. Saat ini, BLH terus gencar mewujudkan lingkungan bersih dan asri. Salah satunya, dengan membagikan 20 ribu bibit pohon sengon yang merupakan CSR dari Kayu Lapis Kalibaru. ‘’Bobit pohon sejumlah itu akan ditanam di Kecamatan Srono dan Rogojampi,’’ sebutnya.

Sementara itu, BLH juga menyerahkan bantuan sebanyak 5.000 bibit sengon untuk ditanam di lingkungan ponpes tersebut. Bupati Anas secara simbolis menyerahkan bantuan bibit sengon kepada Ustadz H Swito Jemari, pengasuh ponpes tersebut. Dalam acara itu, para tamu undangan juga dihibur kesenian reog, tari saman, barong, dan musik. Adanya hiburan itu membuat acara semakin Meraih. (radar)