Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Cabut Dukungan atau Mosi Tidak Percaya ke Pengurus

ASPIRASI: Suporter Laros Jenggirat menyuarakan keprihatinan di Stadion Diponegoro kemarin.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
ASPIRASI: Suporter Laros Jenggirat menyuarakan keprihatinan di Stadion Diponegoro kemarin.

Rekomendasi Klub-Suporter kepada PSSI dan Persewangi
BANYUWANGI – Stagnasi kepengurusan PSSI dan Persewangi disikapi serius oleh kalangan klub yang bernaung di bawahnya. Upaya penyelamatan pun didengungkan untuk menyelamatkan sepakbola Banyuwangi dari keterpurukan. Ragam cara pun dipersiapkan untuk menggairahkan kembali semangat sepak bola di Banyuwangi.

Di antaranya, rencana pencabutan dukungan hingga melayangkan mosi tidak percaya. Solusi mengatasi masalahpersepakbolaan di Banyuwangi itu muncul dari pertemuan lintas elemen bola yang digelar di Stadion Diponegoro kemarin (30/9).

Sejumlah elemen sepak bola, seperti suporter, klub, pemain, hingga sesepuh sepak bola yang hadir sepakat untuk menata khittah sepak bola Bumi Blambangan pada tempatnya yang sesuai. Sesepuh sepak bola Banyuwangi Suwandi mengatakan, sudah saatnya sepak bola Banyuwangi berbenah.

Dia melihat kualitas yang diperlihatkan oleh PSSI dan Persewangi saat ini justru semakin menurun. Di PSSI misalnya, kompetisi internal praktis macet. “Padahal kompetisi internal inilah yang menjadi ruh dan jantung kualitas pemain yang ada,” katanya. Sedangkan Persewangi, menurut Suwandi, juga tidak kalah kronis.

Kompetisi yang tinggal beberapa bulan lagi tidak membuat pengurus yang ada saat ini melakukan langkah konkrit. Padahal, untuk membuat tim yang tangguh dibutuhkan kesiapan yang cukup. Hal senada terkait sindiran terkait PSSI dan Persewangi berasal dari klub Perwakilan klub, Mohamad Syafi i menegaskan, perlu adanya perombakan di kedua institusi sepak bola tersebut. “Klub sudah siapkan opsi pencabutan dukungan ataukah mosi tidak percaya,” tegasnya.

Suara tidak kalah kencang juga datang dari pentolan Laros Jenggirat, Ahmad Mustain. Pensiunan BRI itu meminta agar ada langkah nyata menyelamatkan Persewangi. Intinya, dirinya tidak peduli siapa pun pengurusnya. Bagi Laros Jenggirat, yang terpenting adalah Persewangi bisa kembali berkompetisi di musim mendatang.

Bersama ratusan suporternya kemarin, Laros Jenggirat melakukan aksi damai di Stadion Diponegoro. Membentangkan spanduk putih bertuliskan selamatkan Persewangi, mereka meminta agar pengurus yang tidak mampu mengendalikan Persewangi untuk mundur dari jabatannya.

“Suporter sudah siap mendukung Persewangi. Sekarang tinggal Persewanginya, mana timnya? Pendukung sudah siap, kalau timnya malah tidak, itu yang lucu,” cetus Mustain. (radar)