sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar mengungkapkan telah berkirim surat resmi kepada sejumlah koleganya di Kabinet Merah Putih (KMP).
Surat tersebut ditujukan kepada Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, serta Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurrofiq.
Baca Juga: Ferry Irwandi Himpun Rp10,3 Miliar untuk Korban Banjir Sumatera dalam 24 Jam
Dalam surat itu, pria yang akrab disapa Cak Imin mengajak para menteri terkait untuk melakukan evaluasi total terhadap seluruh kebijakan dan langkah pemerintah yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam.
Ajakan ini dilatarbelakangi bencana banjir bandang serta longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat dalam beberapa pekan terakhir.
“Sebagai wujud komitmen dan kesungguhan kita sebagai pemerintah. Bahasa NU-nya, Tobat Nasuha. Itu kuncinya,” ujar Cak Imin dalam sambutan Workshop Kepala Sekolah SMK ‘Program SMK Go Global’ di Kota Bandung, Senin (1/12/2025), dikutip melalui kanal YouTube Kemenko Pemberdayaan Masyarakat.
Baca Juga: Kisah Wali Hasan Tegaldlimo: Ulama Pejuang, Penyebar Islam, dan Destinasi Wisata Religi Banyuwangi Selatan
Menurut Ketua Umum PKB tersebut, pemerintah tak boleh menutup mata terhadap kerusakan alam yang terus memicu siklus bencana setiap akhir tahun.
Ia menyebut sudah saatnya seluruh pihak bersungguh-sungguh memperbaiki diri dan kebijakan, bukan hanya sebatas respons saat bencana sudah terjadi.
“Kunci Tobat Nasuha adalah evaluasi total. Pemerintah harus meninjau ulang semua kebijakan yang menyangkut alam, supaya bencana tidak selalu menghantui negeri ini,” tegasnya.
Baca Juga: Polri Selidiki Dugaan Illegal Logging di Balik Kayu Gelondongan Terbawa Banjir Sumatera
Dengan retorika yang cukup menggugah, Cak Imin bahkan menyebut bahwa tanda-tanda kiamat ekologis sudah tampak akibat kelalaian manusia dalam merawat bumi.
“Dari sejak kita berpikir, melangkah, dan berbuat. Kiamat bukan sudah dekat. Kiamat sudah terjadi akibat kelalaian kita sendiri,” tuturnya.
Ia berharap langkah evaluasi tersebut dapat mencegah berulangnya tragedi tahunan, khususnya pada periode rawan cuaca ekstrem di bulan November hingga Desember.
Sumber: YouTube Kemenko Pemberdayaan Masyarakat
Page 2
Rabu, 3 Desember 2025 | 10:16 WIB
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar mengungkapkan telah berkirim surat resmi kepada sejumlah koleganya di Kabinet Merah Putih (KMP).
Surat tersebut ditujukan kepada Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, serta Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurrofiq.
Baca Juga: Ferry Irwandi Himpun Rp10,3 Miliar untuk Korban Banjir Sumatera dalam 24 Jam
Dalam surat itu, pria yang akrab disapa Cak Imin mengajak para menteri terkait untuk melakukan evaluasi total terhadap seluruh kebijakan dan langkah pemerintah yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam.
Ajakan ini dilatarbelakangi bencana banjir bandang serta longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat dalam beberapa pekan terakhir.
“Sebagai wujud komitmen dan kesungguhan kita sebagai pemerintah. Bahasa NU-nya, Tobat Nasuha. Itu kuncinya,” ujar Cak Imin dalam sambutan Workshop Kepala Sekolah SMK ‘Program SMK Go Global’ di Kota Bandung, Senin (1/12/2025), dikutip melalui kanal YouTube Kemenko Pemberdayaan Masyarakat.
Baca Juga: Kisah Wali Hasan Tegaldlimo: Ulama Pejuang, Penyebar Islam, dan Destinasi Wisata Religi Banyuwangi Selatan
Menurut Ketua Umum PKB tersebut, pemerintah tak boleh menutup mata terhadap kerusakan alam yang terus memicu siklus bencana setiap akhir tahun.
Ia menyebut sudah saatnya seluruh pihak bersungguh-sungguh memperbaiki diri dan kebijakan, bukan hanya sebatas respons saat bencana sudah terjadi.
“Kunci Tobat Nasuha adalah evaluasi total. Pemerintah harus meninjau ulang semua kebijakan yang menyangkut alam, supaya bencana tidak selalu menghantui negeri ini,” tegasnya.
Baca Juga: Polri Selidiki Dugaan Illegal Logging di Balik Kayu Gelondongan Terbawa Banjir Sumatera
Dengan retorika yang cukup menggugah, Cak Imin bahkan menyebut bahwa tanda-tanda kiamat ekologis sudah tampak akibat kelalaian manusia dalam merawat bumi.
“Dari sejak kita berpikir, melangkah, dan berbuat. Kiamat bukan sudah dekat. Kiamat sudah terjadi akibat kelalaian kita sendiri,” tuturnya.
Ia berharap langkah evaluasi tersebut dapat mencegah berulangnya tragedi tahunan, khususnya pada periode rawan cuaca ekstrem di bulan November hingga Desember.
Sumber: YouTube Kemenko Pemberdayaan Masyarakat








