Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Cegah Ikan Berformalin! Dinas Perikanan Banyuwangi Gencarkan Program ‘Jitu Kanan’ di Pasar Tradisional

cegah-ikan-berformalin!-dinas-perikanan-banyuwangi-gencarkan-program-‘jitu-kanan’-di-pasar-tradisional
Cegah Ikan Berformalin! Dinas Perikanan Banyuwangi Gencarkan Program ‘Jitu Kanan’ di Pasar Tradisional

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Dinas Perikanan (Disperikan) Banyuwangi terus menggencarkan program “Jitu Kanan” (Uji Mutu Ikan untuk Keamanan Pangan).

Langkah tersebut sebagai strategis dalam menjamin keamanan dan mutu produk perikanan yang beredar di pasar tradisional.

Inovasi yang sudah berjalan selama satu tahun itu digulirkan untuk memastikan ikan yang dikonsumsi masyarakat aman, sehat, dan layak konsumsi.

Sebagaimana diketahui, pasar tradisional masih menjadi salah satu jalur utama distribusi produk perikanan di daerah.

Namun, sebagian besar pasar tersebut belum memiliki fasilitas penyimpanan yang memadai dan belum menerapkan sistem pengujian mutu secara rutin.

Kondisi tersebut berpotensi menurunkan kualitas ikan yang dijual serta meningkatkan risiko penggunaan bahan berbahaya seperti formalin dan boraks.

Melalui inovasi Jitu Kanan, Dinas Perikanan Banyuwangi melakukan kegiatan pengujian mutu ikan secara berkala dan insidental di pasar-pasar tradisional di Banyuwangi.

Pengujian itu meliputi uji organoleptik, pemeriksaan kandungan formalin dan boraks, serta uji mikrobiologi untuk memastikan kualitas ikan sesuai dengan standar keamanan pangan.

Kepala Dinas Perikanan Banyuwangi Suryono Bintang Samudra melalui Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Irfan menjelaskan, program tersebut bertujuan untuk memberikan jaminan keamanan pangan kepada masyarakat serta meningkatkan kesadaran pedagang terhadap pentingnya penanganan ikan yang higienis.

“Melalui Jitu Kanan, kami berupaya memastikan bahwa ikan yang dijual di pasar tradisional aman dikonsumsi. Selain melakukan uji mutu, kami juga memberikan edukasi kepada pedagang agar memahami pentingnya menjaga kesegaran dan higienitas ikan,” ujar Irfan yang juga Ketua Tim Pelaksana Inovasi Jitu Kanan.

Program Jitu Kanan, lanjut Irfan, dilaksanakan secara rutin setiap bulan di 20 lokasi pasar tradisional dan secara insidental apabila terdapat laporan masyarakat.

Dalam pelaksanaannya, tim akan mengambil sampel ikan secara acak dari pedagang untuk diuji di laboratorium.

“Hasil uji mutu akan disampaikan kepada pedagang dan menjadi dasar bagi tindakan pembinaan, peringatan, atau penarikan produk jika ditemukan pelanggaran,” ungkapnya.

Inovasi ini, masih kata Irfan, melibatkan kerja sama lintas sektor dengan berbagai instansi. Di antaranya Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Banyuwangi, UPT PMP2KP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jatim, Diskop UMP Banyuwangi, Dinkes, DPMD, serta Diskominfo Banyuwangi. (rio/sgt)