Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

CJH Telantar 6 Jam

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

cjhhhhALHAMDULILLAH. Kur ungkapan rasa syukur itu menggema di dalam pesawat Saudi Arabian Airlines. Ya, setelah terbang selama sembilan jam empat puluh menit, Sabtu sore pukul 16.00 WSA (20.00 Wib) rombongan CJH Banyuwangi Kloter 27 mendarat (landing) di bandara Prince Muhammad Bin Abdul Aziz Madinah. Kegembiraan rombongan sedikit berkurang karena dua anggota Kloter 27 gagal berangkat.

Yakni, Halil Tahir Mudok, Jalan Karimun  Jawa No 18, Lateng, Banyuwangi. Pak Halil mengalami stroke ringan. Dia harus menjalani perawatan Di RS Haji Sukolilo sesaat sebelum berangkat menuju Juanda Sabtu siang. Istri Halil, Bassik Moduk Ngasik memilih mendampingi suaminya di RS Haji Sukolilo. “Kalau kondisinya sudah membaik, Pak Halil dan istrinya diikutkan terbang Kloter berikutnya,” kata dr Budi K, dokter pendamping Kloter 27. 

Setelah mengikuti proses pemeriksaan imigrasi, rombongan berjumlah 443 plus lima pendamping dari kesehatan dan ketua Kloter bergerak menuju penginapan.Dari sini persoalan mulai muncul. Ternyata hotel yang dituju, Hotel Luluat Al Asima disiapkan untuk CJH Kloter 28 (Banyuwangi plus. Surabaya). Padahal, koper seluruh jamaah sudah diangkut ke lobi hotel. Bahkan, beberapa jamaah sudah masuk kamar. Namun, setelah petugas hotel tahu yang datang bukan Kloter 28, akhirnya rombongan Kloter 27. Terjadi otot-ototan antara satker haji Indonesia, muassasah, dan pihak hotel.

Tapi, tidak ada hasil. Hampir dua jam jamaah Kloter 27 menunggu di dalam bus. Hasilnya, tidak ada solusi juga. Akhirnya, rombongan Kloter 27 dibawa ke Penginapan Burj AlHakim 2. Ternyata hotel itu sudah ditempati Kloter 31 dari Kabupaten Tangerang. Satker haji Indonesia dan muasasah serta staf hotel terlibat perdebatan lagi. Hasilnya sama, tidak ada solusi. CJH 27 kembali telantar sekitar satu jam di depan hotel Burj AlHakim 2. Tak lama kemudian rombongan CJH Kloter 27 diajak mutarmutar di kota Madinah. Jamaah menduga akan dibawa ke hotel alternatif. 

Nyatanya tidak. Hanya putar-putar. Mungkin untuk meredam emosi jamaah yang mulai kelelahan. Setelah hampir enam jam telantar, rombongan diajak kembali hotel Luluat Al Asima. Karena sundah tidak kuasa melihat derita rombongan Kloter 27 yang usia lanjut, kami bilang ke dua petugas satker haji. “Tolong kami dibawa ke daker saja. Biar kami istirahat di sana saja sampai ada kepastian hotel,” gertak saya. Akhirnya, staf satker itu menghubungi daker haji Madinah. “Ketua Daker, Pak Budi mau ke sini,” kata dia.

Tak lama kemudian, staf tadi mengajak kami ke resepsionis. Alhamdulillah, tepat pukul 00.30 WSA (04.30 Wib) kami sudah menerima kunci kamar. Setelah makan nasi kotak kami masuk kamar sendiri-sendiri. Ujian tidak berhenti di situ. Hingga Minggu siang banyak jamaah yang belum menerima koper. Koper mereka terbawa ke hotel Burj AlHakim 4. Jamaah terpaksa memulai salat Arbain di masjid Nabawi Subuh kemarin dengan pakaian yang melekat di badan. Sebab, pakaian gantinya disimpan di koper yang nyasar ke hotel lain.  

Ternyata suasana kacau juga dialami sebagian anggota rombongan CJH 27 yang telanjur nyasar di hotel Bur AlHakim 4. Jumlah mereka 90 orang dari dua rombongan KBIH Sabilillah Banyuwangi. Ternyata hotel tersebut tidak layak. Tidak ada AC-nya. “Teman-teman yang di sana (Burj AlHakim 4) semalam katanya demo. Mereka semua turun dari kamar dan duduk-duduk di lobi hotel,” kata salah seorang CJH yang tidur di hotel Luluat Al Sima. Menurut petugas satker yang enggan disebut namanya, kacaunya distribusi Kloter 27 ke hotel disebabkan oleh human error.

“Muassasah yang menangani penginapan jamaah membawah CJH Kloter 27 yang berjumlah 443 jamaah ke hotel Luluat Al Asima. Ternyata hotel tersebut sudah diplot untuk Kloter 28 yang juga dari Banyuwangi plus Surabaya. “Karena tidak sesuai manifes, pihak hotel menolak Kloter 27. Kementerian urusan haji Saudi juga bersikap yang sama,” tandasnya. Terlepas siapa yang salah, yang pasti kami dari CJH Kloter 27 sudah telantar sekitar enam jam. Kami jadi korban koar-koar kemenag yang selalu mengatakan pelayanan haji tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. (radar)