Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dari Rp 22 Ribu Naik Menjadi Rp 28 Ribu

MAHAL: Pedagang menunggu dagangannya, daging ayam, di Pasar Banyuwangi kemarin.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
MAHAL: Pedagangmenunggu dagangannya, daging ayam, di Pasar Banyuwangi kemarin.
MAHAL: Pedagang menunggu dagangannya, daging ayam, di Pasar Banyuwangi kemarin.

BANYUWANGI – Menjelang tahun baru 2013, konsumen dipusingkan dengan peningkatan harga daging ayam. Tidak tanggung-tanggung, daging ayam ras (broiler) mengalami lonjakan harga sebesar Rp 6 ribu rupiah per Kilogram (Kg). Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi di Pasar Banyuwangi kemarin (29/12) menyebutkan, para pedagang melego daging broiler seharga Rp 28 ribu per Kg.

Padahal pekanlalu, harga daging ayam ras tersebut masih pada kisaran Rp 22 ribu per Kg. Kenaikan harga sebesar Rp 6 ribu per Kg itu membuat para pedagang ketar-ketir. Mereka waswas dagangannya tidak laku. “Seperti yang saya alami, pengepul mengurangi stok daging ayam kepada saya karena khawatir daging ayam yang dipasok tidak habis terjual.Saya juga mengkhawatirkan  hal serupa.

Saya takut tingkat pembelian konsumen turun drastis,” jelas Susi, 33, pedagang daging ayam di Pasar Banyuwangi kemarin (29/12). Sementara itu, peningkatan harga daging ayam ras tersebut ternyata tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pembelian konsumen. Dalam sehari, Susi mengaku mampu menjual 50 Kg sampai 60 Kg daging ayam. Penjualan sebanyak itu nyaris sama dengan penjualan sebelum terjadi kenaikan harga pekan lalu. “Tetapi saya waswas. Sebenarnya saya ingin meminta tambahan stok, tetapi takut tambahan stok itu malah tidak terjual,” ujarnya.

Lonjakan harga daging ayam tersebut ditengarai akibat meningkatnya harga pakan ayam. “Saya tanya kepada bos (pengepul, red), kenapa harga daging ayam naik begitu tinggi. Katanya karena pakan ayam naik,” pungkas Susi. Sementara itu, Nikita, 30, seorang pembeli, memaparkan bahwa peningkatan harga daging ayam tersebut membuat dia harus mengurangi jumlah pembelian. “Karena harga (daging ayam)-nya mahal, saya  terpaksa mengurangi jumlah pembelian. Maunya beli 1,5 Kg, terpaksa beli sekilo saja,” paparnya. (radar)