Pencarian Nelayan yang Hilang Terus Berlanjut
MUNCAR – Memasuki hari ketiga kemarin (22/10), pencarian terhadap Suwarno, 55, nelayan asal Dusun Kalimati, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, terus dilakukan. Nelayan itu hilang karena perahunya karam menghantam batu karang di sekitar perairan Gumuk Kantong, Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar.
Tim SAR bersama para nelayan dan keluarga korban kembali melakukan penyisiran di sekitar perairan Muncar. Tetapi, tetap belum membuahkan hasil. Nasib Suwarno pun belum diketahui. Tanda-tanda keberadaan korban juga belum terlihat.
Pada hari ketiga kemarin pencarian bukan hanya dilakukan tim SAR. Lima paranormal dari berbagai daerah di Kabupaten Banyuwangi juga datang ke pantai Gumuk Kantong di Desa Sumbersewu. Mereka ikut mencari nelayan yang diduga hilang di laut tersebut.
Di sekitar pantai itu kelima paranormal itu melakukan pencarian dengan caranya sendiri. Mereka menggelar ritual lengkap dengan sesaji di sekitar pantai. “Ancak berisi sesaji itu dibawa oleh paranormal, katanya biar segera ketemu,” cetus Abdul Hamim, 43, salah satu kerabat Suwarno.
Hamim menyebut, keluarga menyambut baik bantuan yang diberikan paranormal itu. Sebab, tidak menutup kemungkinan ada kekuatan gaib yang membuat Suwarno sulit ditemukan. Apalagi, saat ini bulan Suro yang diyakini orang Jawa sebagai bulan sakral.
“Namanya juga ikhtiar. Kami hanya bisa berupaya mencari dengan menyisir tepi pantai menggunakan kapal,” katanya. Menurut Hamim, hingga kini keluarga korban tetap melakukan pencarian dan melakukan penyisiran di tepi pantai sekitar pantai Gumuk Kantong di Desa Sumber Sewu.
Malahan, keluarga korban sudah membuat tenda kecil untuk berteduh. Berbagai bahan kebutuhan makanan dan minuman juga dipersiapkan di tenda itu. Saat asyik istirahat di tenda, keluarga korban sempat terkejut dengan informasi ada benda mengapung di pinggir pantai tidak jauh dari tempatnya berteduh.
Karena mencurigakan, tim SAR yang bersiaga langsung mengamati benda itu menggunakan teropong. Keluarga korban pun berlarian mendekati titik benda yang mengapung itu. Setelah didekati, benda itu ternyata jeriken kosong yang dijadikan pelampung jaring.
Komandan tim Basarnas Jember, Satrio Nuridanto, mengatakan pihaknya bersama anggota Satuan Polisi Air masih terus berupaya melakukan pencarian. Dengan menggunakan perahu karet, pencarian itu dilakukan mulai pagi hingga sore.
“Tapi korban masih belum ditemukan,” terangnya. Dalam melakukan pencarian, lanjut dia, timnya mengitari lokasi tempat kejadian dan menyisir hingga perairan Selenggrong. Ada dugaan arah arus menuju perairan Selenggrong.
“Sampah banyak berserakan di sekitar perairan Selenggrong,” ungkapnya. Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, kecelakaan laut hingga menelan korban jiwa terjadi di sekitar perairan Muncar Senin malam (19/10). Sebuah perahu yang dinaiki tiga nelayan menabrak batu karang di sekitar pantai Gumuk Kantong,
Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar.
Dalam kecelakaan itu, satu nelayan ditemukan tewas dan satu lainnya selamat. Satu nelayan lagi hingga Selasa sore (20/10) keberadaannya belum diketahui. “Tiga nelayan itu masih satu keluarga,” cetus Abdul Hamim, 43, salah satu kerabat korban.
Nelayan yang ditemukan tewas itu adalah Sutik, 25, dan yang selamat bernama Agus Komarodin, 27. Nelayan yang belum diketahui nasibnya adalah Suwarno, 55. Semua warga Dusun Kalimati, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar. “Suwarno itu bapaknya, Agus itu anak kandung Suwarno, dan Sutik menantu Suwarno,” terangnya. (radar)