Tim SAR Terus Mencari Nelayan yang Hilang
MUNCAR – Upaya pencarian Suwarno, 55, nelayan asal Dusun Kalimati, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, terus dilakukan hingga kemarin (21/10). Nelayan tersebut hilang setelah perahunya karam karena menghantam batu karang di sekitar perairan Gumuk Kantong, Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar.
Tim Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Jember datang dan langsung bergabung dengan anggota Satpol Air bersama para nelayan. Mereka bahu-membahu mencari nelayan yang hilang tersebut. Hingga sore kemarin upaya pencarian itu masih belum membuahkan hasil.
Komandan Tim Basarnas Jember, Satrio Nuridanto, mengatakan tim SAR dibantu relawan dari Badan Penang gulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Satpol Air, dan TNI AL telah berupaya menyisir perairan Muncar.
“Kita masih belum berhasil menemukan,” katanya. Pencarian itu, terang dia, dilakukan sejak pukul 15.30 pada Selasa sore (20/10) dengan menyisir sepanjang pantai Gumuk Kantong di Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar, dan sekitar lokasi kejadian.
“Kita manuver beberapa kali dan sisir tepi pantai hingga malam hari, tapi hasilnya nihil,” ujarnya. Karena larut malam, terang dia, pencarian dihentikan sementara dan dilanjutkan Rabu pagi (21/10). Dengan dibantu keluarga korban, penyisiran hari kedua dilakukan ke arah utara hingga Pantai Bomo di Desa Bomo, Kecamatan Rogojampi, atau sekitar lima mil dari lokasi kejadian.
“Belum berhasil juga, lalu kita belok arah mengikuti arah arus laut ke timur dan selatan hingga Sembulungan,” terangnya. Selama berada di perairan teluk Sembulungan, petugas mulai curiga dengan sampah yang berada di lautan.
Pasalnya, sampah-sampah itu bergerak mengikuti arah arus air laut. “Setelah beberapa kali penyisiran, ternyata masih belum berhasil ditemukan juga,” ungkapnya. Terik matahari yang menyengat membuat tim SAR yang melakukan penyisiran harus menyerah dan merapat ke pantai.
“Kita istirahat sambil evaluasi dan kita akan terus melakukan pencarian sampai hari ke tujuh,” jelasnya. Kedatangan tim Basarnas ke lokasi disambut antusias keluarga korban. Bersama tim SAR, mereka terus melakukan pencarian dengan jalan kaki dan perahu karet.
“Kami sudah berupaya sekuat tenaga. Semoga (Suwarno) lekas ditemukan,” ujar Abdul Hamim, 43, salah satu saudara Suwarno. Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, kecelakaan laut hingga menelan korban jiwa terjadi di sekitar perairan Muncar Senin malam (19/10).
Sebuah perahu yang dinaiki tiga nelayan menabrak batu karang di sekitar pantai Gumuk Kantong, Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar. Dalam kecelakaan itu, satu nelayan ditemukan tewas dan satu lainnya berhasil selamat.
Satu nelayan lagi hingga Selasa sore (20/10) keberadaannya masih belum diketahui. “Tiga nelayan itu masih dalam satu keluarga,” cetus Abdul Hamim, 43, salah satu kerabat korban. Nelayan yang ditemukan tewas itu adalah Sutik, 25, dan yang selamat Agus Komarodin, 27.
Nelayan yang belum diketahui nasibnya adalah Suwarno, 55. Semua warga Dusun Kalimati, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar. “Suwarno itu bapaknya, Agus itu anak kandung Suwarno, dan Sutik menantu Suwarno,” terangnya. (radar)