Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Demo Tunggal Berkostum Pocong

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Aktivis mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Banyuwangi, M. Romy Syahroni, menggelar aksi demo tunggal di depan kantor Pemkab Banyuwangi kemarin (23/9). Saat berdemo menolak penambangan emas di Gunung Tum pang Pitu tersebut, Romy mengenakan kostum pocong. Dia sengaja tidur di atas trotoar depan kantor Bu pati Banyuwangi di Jalan A. Yani.

Dalam aksi tunggal yang dimulai pukul 07.30 tersebut, Romy juga membentangkan spanduk yang berisi penolakan atas penambangan emas di Gunung Tumpang Pitu. “Kami menolak penambangan emas di Gunung Tumpang Pitu,” cetus M. Romy Syahroni kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Dalam demo tunggal tersebut, Romy juga menggelar aksi bungkam. Di dahinya ada tulisan “Masyarakat”. Itu sebagai simbol bahwa masyarakat banyak yang akan menjadi korban bila penambangan emas itu tetap dilaksanakan. “Penambangan emas hanya akan merusak lingkungan,” ujarnya.

Selama aksi diam yang dilakukan Romy itu, sejumlah Pengurus Cabang (PC) PMII Banyuwangi menyebarkan selebaran kepada para pe ngen dara yang melintas di Jalan A. Yani. Di selebaran itu, PMII meminta Bupati Banyuwangi mencabut izin usaha penambangan emas di Gunung Tumpang Pitu. “Penambangan emas lebih banyak mudhorot-nya di bandingkan manfaatnya,” cetus Ketua PMII Banyuwangi, Bibit Ari Kuswanto.

Di selebaran itu, para aktivis PMII Banyuwangi juga meminta Kementerian Kehutanan (Kemenhut) RI tidak mengeluarkan izin eksploitasi penambangan emas di Gunung Tumpang Pitu. “Kami menuntut Undang-Un dang (UU) Per lindungan, Lingku ngan Hidup, dan Per tambangan Mineral dan Batu Bara  dimaksimalkan,” katanya. Aksi yang dilakukan para mahasiswa itu sebenarnya sudah dilarang anggota Satpol PP yang bertugas di Pemkab Banyuwangi.

Tetapi, sejumlah mahasiswa itu tetap nekat. Para mahasiswa sempat adu mulut dengan sejumlah anggota Satpol PP yang akan membubarkan aksi tersebut. Demo itu baru bubar pukul 09.00. Saat itu Kepala Bidang (kabid) Kewaspadaan Pencegahan dan Penanganan Konflik pada Bakesbangpol Banyuwangi, Agus Mulyono, di dampingi anggota Satpol PP memaksa mahasiswa yang demo itu bubar. “Kantor pemkab tidak pantas dibuat seperti ini (protes),” ujar Agus Mulyono. (radar)