Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Demo Tuntut Keterbukaan Loker

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

demo-tolakKALIPURO – Ratusan warga Ketapang yang tergabung dalam Forum Pemuda Ketapang (FPK) melakukan aksi demo di sekitar Pelabuhan ASDP Ketapang, Kecamatan Kalipuro, kemarin. Mereka menuntut agar perusahaan pelayaran di Pelabuhan ASDP Ketapang lebih terbuka terkait info lowongan pekerjaan (loker) kepada warga Ketapang. Awalnya, ratusan warga berkumpul di lapangan dekat Stasiun Kereta Api Banyuwangi Baru. Selanjutnya, warga itu long march ke jalan raya menuju Pelabuhan ASDP Ketapang. Para pendemo itu juga membentangkan beberapa poster bertulisan ”Tolak Beroperasinya Perusahaan Pelayaran Lintas Ketapang-Gilimanuk” dan lain-lain.

Saat berorasi, seorang pendemo menuntut agar perusahaan pelayaran di Pelabuhan Ketapang lebih mengutamakan pemuda Ketapang yang belum bekerja. Mereka juga menuntut agar lowongan pekerjaan perusahaan pelayaran di Pelabuhan Ketapang itu lebih terbuka terhadap pemuda Ketapang. Setelah long march, ratusan pendemo tersebut tidak bisa masuk ke dalam kawasan ASDP Ketapang. Sebab, kawasan tersebut harus steril dari aksi demo. Pihak kepolisian dari Polres Banyuwangi siaga penuh di depan pelabuhan agar para pendemo tidak masuk ke kawasan ASDP Ketapang. 

Akhirnya, perwakilan pendemo yang berjumlah 20 orang diterima masuk ke dalam kawasan ASDP Ketapang dan melakukan mediasi dengan pihak-pihak terkait di dalam ruang rapat PT. ASDP Ketapang. Pihak-pihak terkait itu, antara lain perwakilan Gapasdap Banyuwangi, PT. ASDP Ketapang, dan perwakilan Disnakertrans Banyuwangi. ”Transparansi informasi tentang perekrutan karyawan baru wajib melibatkan Forum Pemuda Ketepang. Apabila ada perusahaan baru, maka wajib mempekerjakan warga Ketapang. Itu sesuai perdes bahwa rekrutmen tenaga baru harus 70 persen warga Ketapang,” ujar Ketua FPK, Bagus Swandono.

Sementara itu, Ketua Gapasdap Banyuwangi, Novi Budiyanto mengatakan, rekrutmen karyawan yang merupakan warga Ketapang akan disesuaikan sumber daya manusia (SDM) yang ada. Selain itu, pihak Gapasdap juga meminta FKP menyediakan call center. ”Saya harap FPK menyediakan call center. Apabila nanti ada lowongan pekerjaan bisa kita sampaikan kepada FPK,” jelas Novi. Setelah melakukan aksi dan melakukan mediasi di ruang rapat ASDP Ketapang, akhirnya demo yang dilakukan ratusan warga Ketapang tersebut berakhir pukul 12.00. Meski diikuti ratusan warga, tapi demo itu berlangsung aman dan tertib sampai selesai.(radar)