Banyuwangi, Jurnalnews.com – Pemerintah Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) pada Rabu, 5 November 2025, bertempat di Aula Balai Desa Alasbuluh. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil kerja dan pembangunan tahun 2025 sekaligus menyusun DU Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) tahun 2027.
Musyawarah tersebut dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat dan lembaga desa, di antaranya Badan Permusyawaratan Desa (BPD), perwakilan lembaga pendidikan, kelompok tani, PKK, Karang Taruna, pengurus Koperasi Desa (Kopdes), serta Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Kepala Desa Alasbuluh, Abu Sholeh Said, dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran aktif masyarakat dalam memberikan usulan terhadap arah pembangunan desa ke depan.
“Mari bantu kami untuk memberikan usulan apa saja yang perlu dikerjakan tahun depan. Kami merasa tidak sempurna dalam menjalankan pemerintahan, oleh sebab itu kami mohon masukan dari masyarakat, baik terkait pembangunan infrastruktur maupun pendidikan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Abu Sholeh Said juga menyampaikan rencana pengembangan potensi desa, khususnya di sektor peternakan lebah madu.
“Saya dan Pak Sekdes berencana memaksimalkan potensi desa dari para peternak lebah madu untuk dijadikan desa wisata madu. Karena Desa Alasbuluh merupakan penghasil madu terbaik se-Indonesia,” tambahnya optimis.
Sementara itu, Ketua BPD Alasbuluh Suharsono atau akrab disapa Suage, memberikan perhatian pentingnya koordinasi antara pemerintah desa dan BPD dalam pelaksanaan serta pengawasan pembangunan.
“BPD merupakan mitra pemerintah desa. Kami meminta agar pemerintah desa selalu menyampaikan informasi agar BPD bisa menjalankan fungsi pengawasan dengan baik,” tegas Suharsono.
Di sisi lain, Zainal Arifin, Sekretaris Desa Alasbuluh, menambahkan bahwa kelompok KTH (Kelompok Tani Hutan) desa telah meraih penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Ia juga menyampaikan keberhasilan program ketahanan pangan desa yang memberi manfaat bagi PKK dan Posyandu melalui kegiatan peternakan ayam dan kambing.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi kelompok yang terbagi ke dalam beberapa bidang, yaitu pendidikan, sarana dan prasarana, pelayanan publik, pertanian, serta kesehatan. Setiap kelompok diminta untuk merumuskan dan menyampaikan daftar usulan prioritas pembangunan desa untuk tahun 2027.
Musrenbangdes ini diharapkan mampu melahirkan program kerja yang tepat sasaran, serta menguatkan sinergi antara pemerintah desa, lembaga, dan masyarakat demi kemajuan Desa Alasbuluh ke depan. (Venus Hadi)








