sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Di balik megahnya panorama Pegunungan Ijen, terdapat sebuah desa kecil yang menyimpan keunikan tersendiri.
Namanya Desa Kenjo, yang terletak di Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi.
Meski wilayahnya hanya seluas sekitar 7,12 kilometer persegi, desa ini memiliki ciri khas yang membedakannya dari desa lain di Banyuwangi — hanya memiliki dua dusun, yakni Dusun Krajan dan Dusun Salakan.
Baca Juga: Polemik Penjaringan Kadus Setail Akhirnya Reda, Warga dan Pemdes Sepakat Damai
Secara geografis, Desa Kenjo berada di jalur strategis menuju kawasan wisata Kawah Ijen, sekaligus menjadi pintu gerbang penghubung antara Kecamatan Glagah dan Licin.
Letaknya yang berada di kaki pegunungan menjadikan udara di desa ini sejuk dengan pemandangan alam yang masih asri.
Kepala Desa Kenjo menyebutkan bahwa jumlah penduduk desa ini sekitar 1.900 jiwa dengan mayoritas bekerja di sektor pertanian dan jasa.
Baca Juga: Daftar Daerah di Indonesia Berstatus Waspada Tsunami Pasca Gempa Filipina 7,6 SR
Sekitar 72 persen warga bekerja sebagai buruh tani, sementara sisanya menekuni usaha kecil dan perdagangan.
“Sebagian besar warga kami menggantungkan hidup dari hasil bumi dan usaha rumahan,” ujarnya.
Selain terkenal dengan kesederhanaannya, Desa Kenjo juga menjadi bagian penting dari masyarakat adat Osing, suku asli Banyuwangi yang masih kuat menjaga tradisi dan budaya leluhur.
Baca Juga: Buntut Truk Fuso Terperosok, Jalur Gumitir Akan Dipasang Pembatas Jalan Baru
Kesenian tradisional seperti gandrung dan angklung caruk masih sering digelar dalam acara desa maupun hajatan warga.
Namun di balik potensi alam dan budaya yang kaya, warga Desa Kenjo masih menghadapi sejumlah tantangan, terutama akses infrastruktur.
Page 2
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Di balik megahnya panorama Pegunungan Ijen, terdapat sebuah desa kecil yang menyimpan keunikan tersendiri.
Namanya Desa Kenjo, yang terletak di Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi.
Meski wilayahnya hanya seluas sekitar 7,12 kilometer persegi, desa ini memiliki ciri khas yang membedakannya dari desa lain di Banyuwangi — hanya memiliki dua dusun, yakni Dusun Krajan dan Dusun Salakan.
Baca Juga: Polemik Penjaringan Kadus Setail Akhirnya Reda, Warga dan Pemdes Sepakat Damai
Secara geografis, Desa Kenjo berada di jalur strategis menuju kawasan wisata Kawah Ijen, sekaligus menjadi pintu gerbang penghubung antara Kecamatan Glagah dan Licin.
Letaknya yang berada di kaki pegunungan menjadikan udara di desa ini sejuk dengan pemandangan alam yang masih asri.
Kepala Desa Kenjo menyebutkan bahwa jumlah penduduk desa ini sekitar 1.900 jiwa dengan mayoritas bekerja di sektor pertanian dan jasa.
Baca Juga: Daftar Daerah di Indonesia Berstatus Waspada Tsunami Pasca Gempa Filipina 7,6 SR
Sekitar 72 persen warga bekerja sebagai buruh tani, sementara sisanya menekuni usaha kecil dan perdagangan.
“Sebagian besar warga kami menggantungkan hidup dari hasil bumi dan usaha rumahan,” ujarnya.
Selain terkenal dengan kesederhanaannya, Desa Kenjo juga menjadi bagian penting dari masyarakat adat Osing, suku asli Banyuwangi yang masih kuat menjaga tradisi dan budaya leluhur.
Baca Juga: Buntut Truk Fuso Terperosok, Jalur Gumitir Akan Dipasang Pembatas Jalan Baru
Kesenian tradisional seperti gandrung dan angklung caruk masih sering digelar dalam acara desa maupun hajatan warga.
Namun di balik potensi alam dan budaya yang kaya, warga Desa Kenjo masih menghadapi sejumlah tantangan, terutama akses infrastruktur.