Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Dihabisi Mantan Pacar

REMAJA: Tersangka FI, FA, dan SL, diamankan di Polres Banyuwangi kemarin.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
REMAJA: Tersangka FI, FA, dan SL, diamankan di Polres Banyuwangi kemarin.

Polisi Bekuk Tiga Tersangka ABG

BANYUWANGI – Terkuak sudah misteri pembunuhan Rima Lutfiasari, 16, asal Dusun Kedawung, Desa Sraten, Kecamatan Cluring, Banyuwangi. Tiga kawanan yang diduga sebagai pelaku pembunuhan sadis itu ditangkap polisi Selasa malam (30/10).

Ironisnya, ketiga kawanan yang tega menghabisi siswi SMA kelas X itu ternyata masih anak baru gede (ABG). Para tersangka adalah FI, 16, asal Dusun Simbar, Desa Tampo, Kecamatan Cluring; FA, 16, dan SL, 16, tinggal di Desa Wonosobo, Kecamatan Srono.

Ketiga tersangka yang langsung dikirim ke Polres Banyuwangi setelah tertangkap itu di-ekspose siang kemarin (31/10). Dengan wajah tertutup, tiga tersangka ABG tersebut ditunjukkan kepada para wartawan. “Para tersangka masih muda,” sebut Wakapolres Kompol Agus Widodo.

Selain mengamankan ketiga tersangka, jelas wakapolres, polisi juga menyita sejumlah barang bukti (BB) berupa Honda Beat milik korban, badik (pisau panjang) yang digunakan menusuk korban, tas warna cokelat milik korban, pakaian korban yang berlumuran darah, dan telepon seluler. “Semua BB kita amankan di polres,” jelasnya.

Menurut Kompol Agus, ketiga tersangka ditangkap di rumah masing-masing. Yang pertama ditangkap adalah FI, lalu FA, dan yang terakhir adalah SL. FI dikenal sebagai mantan pacar korban, sedang FA teman korban di SMP. Wakapolres Agus menyebut, para tersangka ditangkap hanya se kitar empat jam setelah korban ditemukan tewas de ngan perut terluka di bawah jembatan perbatasan Dusun Melik, Desa Parijatah Kulon, Kecamatan Srono, dengan Desa Gambor, Kecamatan Si ngojuruh.

Sementara yang terlibat hanya tiga tersangka,” katanya. Berdasar keterangan para tersangka, Kompol Agus menyebut, pembunuhan itu diawali oleh FI menghubungi korban me lalui layanan pesan singkat ponsel. “FI kirim SMS kepada korban, lalu korban datang ke rumah FI,” jelasnya. Setelah bertemu di rumah FI di Dusun Simbar, Desa Tampo, dengan naik motor Honda Beat milik korban, keduanya meluncur ke rumah FA di Desa Wonosobo, Kecamatan Srono. Se lanjutnya, mereka bertiga naik motor matik bernopol P 4240 ZE tersebut. “Yang jadi joki FI, dan korban duduk di tengah,” ujarnya.

Wakapolres Agus menduga, pembunuhan tersebut su dah direncanakan. Sebab, saat naik motor bertiga, FA sudah membawa badik yang disembunyikan di balik baju. Me reka sempat berhenti di tepi jalan raya Desa Kepundungan, Kecamatan Srono. “Korban akan dihabisi di Desa Kepundungan, tapi tidak jadi karena ada orang lewat,” jelasnya. Dari Desa Kepundungan, mereka melanjutkan perjalanan menuju Dusun Sidomukti, Desa Sukonatar.

Di sekitar makam yang sepi itu FI tiba-tiba menghentikan motor. Saat korban akan turun dari motor, FA langsung menusuk korban menggunakan badik di bagian perut sebelah kanan. “Saat di tusuk, korban masih hidup dan memanggil-manggil nama FI,”jelasnya. Terkena tusukan badik yang cukup tajam itu, korban langsung lemas. Tragisnya, saat korban akan ambruk dengan perut terluka, FI menusuknya lagi di bagian perut. “Setelah di tusuk FI, korban langsung lemas dan tidak sadarkan diri,” beber Kompol Agus.

Korban yang sudah tidak sadarkan diri itu, oleh kedua tersangka dinaikkan ke motor lalu dibuang di jembatan perbatasan Kecamatan Srono dan Kecamatan Singojuruh. “Motormilik korban dibawa kabur dan ditaruh di rumah SL,” sebut Wakapolres Agus. Ditanya motif pembunuhan, Wakapolres Agus mengaku masih dalam pemeriksaan. Sementara pembunuhan ini diduga karena menginginkan motor korban. “Motor milik korban rencananya akan dijual para tersangka, tapi keburu ditangkap,” katanya. (radar)

Kata kunci yang digunakan :