Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dihajar Banjir Lagi, Warga Kandangan Sudah Bosan Kerja Bakti Buat Jembatan Darurat

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

PESANGGARAN, Radar Genteng – Dampak banjir yang mengakibatkan jembatan di Sungai Karangtambak menuju Afdeling Paal Empat dan Afdeling Paal Enam, Dusun Sumberjambe, Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, jebol, tidak hanya dirasakan para siswa. Warga yang tinggal di perkampungan berpenghuni 250 kepala keluarga (KK) itu, juga mengaku hidupnya semakin susah, Jumat (12/5).

Salah satu warga Paal Empat, Harini, 32, mengatakan selama tidak ada jembatan, mobil logistik tidak bisa mengirim barang ke kampungnya yang ada di tengah perkebunan. Sehingga, untuk bertahan hidup harus mencari bahan makanan di kebun. “Kalau bahan makanan ya cari di kebun,” katanya.

Harini mengaku bisa pergi membeli beras dan telur dengan keluar kampung bila air Sungai Karangtambak yang sempat meluap itu sudah surut dan bisa dilalui sepeda motor. Biasanya, beli bahan makanan dan susu untuk bayinya ke pasar di Desa Kandangan. “Setengah bulan sekali beli beras dan susu, jadi susah pas jembatannya rusak seperti ini,” katanya.

Menurut Harini, air Sungai Karangtambak meluap hingga jembatan jebol, itu sudah sering terjadi. Dan itu, membuat warga di kampungnya sengsara. Warga sampai bosan kerja bakti membenahi jalan dan jembatan. “Saya bosan cari batu, dimasukkan bronjong, dan buat jembatan. Rasanya seperti tiap dua bulan sekali seperti ini,” keluhnya.

Untuk membantu warga di kampungnya, Harini berharap Pemkab Banyuwangi membangunkan jembatan secara permanen. Sehingga, kesusahan yang dirasakan warga di kampungnya bisa sedikit berkurang. “Warga sudah lama berharap segera cepat dibangun jembatan dan jalan yang bagus, agar tidak cepat rusak seperti ini,” ujarnya.

Kepala Desa Kandangan, Riyono menyampaikan perbaikan jembatan tampaknya tidak akan dikerjakan dalam waktu dekat. Pihaknya tengah memprioritaskan pembangunan tanggul di sebelah selatan jembatan yang putus. “Kami mau buat tanggul, agar air sungai melintasi jalur yang dulu,” tandasnya.

Air Sungai Karangtambak yang menghancurkan jembatan, jelas dia, tidak mengalir di jalur semestinya. Bila aliran sesuai jalurnya, tidak mungkin jebol seperti ini. “Kami pending dulu, akar lokasi yang jebol (jembatan) bisa dilalui roda dua dulu,” ujarnya.

Riyono mengaku masih belum mengajukan perbaikan di jembatan tersebut. Menurutnya, dari empat jembatan yang terputus, hanya satu jembatan yang proses perbaikannya menunjukkan progress yang jelas. “Dua lokas di (Dusun) Sumberjambe, dua lagi di (Dusun) Sumberdadi. Dari situ hanya satu (di Sumberjambe) yang sudah masuk proses lelang,” katanya.

Plt Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Pemukiman (DPU CKPP), Suyanto Waspo Tondo mengatakan sudah melakukan survey di lokasi bencana. Hasilnya, timnya akan melakukan koordinasi dengan lintas sektoral. “Kami koordinasi dengan PU Pengairan, BPBD, Camat, dan Kades,” katanya.

Pria yang biasa disapa Yayan itu berjanji akan segera membangun kembali tanggul dan mengembalikan kondisi jalan sepanjang 26 meter lebar empat meter yang jebol itu secepatnya. “Secepatnya akan kita kerjakan, setelah koordinasi selesai dilakukan,” pungkasnya.(sas/abi)

source