Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dinkes Tangsel Belajar Program Kesehatan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

dinkesBANYUWANGI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melakukan kunjungan kerja ke Dinkes Banyuwangi Kamis (10/10) lalu. Kunjungan ini untuk menjajaki kerjasama, tukar ilmu, dan program. Sekaligus mempelajari program kesehatan milik Dinkes Banyuwangi untuk diterapkan di Kota Tangerang Selatan. (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr Widji Lestariono mengatakan, kedatangan Dinkes Kota Tangsel merupakan kelanjutan dari bentuk implementasi kerjasama antara Pemkab Banyuwangi dan Kota Tangsel.

Saat Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas study mission di Kanada bersama Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, beberapa bulan yang lalu. “Ini dilakukan untuk mencari dan saling memberi informasi terkait pembangunan kesehatan di masing-masing daerah. Kita meneruskan program pimpinan kita yang sudah ada kerjasama saat di Kanada lalu,” ujar pria yang biasa disapa dr Rio.Dia menambahkan, kunjungan kerja Dinkes Kota Tangsel lebih difokuskan pada kerjasama atau koordinasi, antara Dinkes dengan Puskesmas di Banyuwangi.

Karena itu, rombongan Dinkes Tangsel diajak untuk mendatangi beberapa puskesmas, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan dan Pusat Kesehatan Jiwa Masyarakat serta Klinik Ketergantungan Obat (PKJM-KKO) di Kecamatan Licin, Banyuwangi. “Untuk puskesmas yang dikunjungi adalah puskesmas rawat inap di Kecamatan Sempu dan puskesmas rawat jalan di Puskesmas Kertosari,” tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinkes Kota Tangsel drg. Ida Lidya mengatakan, kedatangan rombongan Dinas Kesehatan Tangerang Selatan ke Banyuwangi bukan hanya kunjungan kerja antar dinas dan antar kabupaten/kota saja. Namun untuk menjajaki kerjasama lebih lanjut, terkait pembangunan kesehatan antara kedua kabupaten tersebut. “Banyak program yang bisa ditiru Kota Tangerang Selatan.

Salah satunya adalah program kerja dan koordinasi antara Dinas Kesehatan Banyuwangi bersama dengan puskesmas. Sebab, usia Kota Tangerang Selatan baru lima tahun. Sehingga masih banyak yang harus diperbaiki lagi,” ujar Ida Lidya. Pihaknya, lanjutnya, juga ingin mendapatkan ilmu terkait dengan program rawat inap dan Unit Gawat Darurat (UGD) yang ada di puskesmas.

Selain itu, adanya puskesmas berhati MP3 (Bersemangat kerja dengan hati menuju peningkatan pelayanan publik) sebagai bentuk peningkatan pelayanan terhadap pasien yang dilakukan semua puskesmas di Banyuwangi patut dicontoh Kota Tangerang Selatan. “Saat ini beberapa puskesmas di Tangerang Selatan sudah menerapkan rawat inap, tapi masih belum menerapkan adanya pelayanan UGD di masingmasing puskesmas,” tandas wanita berjilbab ini. (radar)