Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Diprotes, Tambang Pasir Jalan Terus

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

SINGOJURUH – Meski belum mengantongi izin, pengelola tambang pasir di Desa Singolatren, Kecamatan Singojuruh terus melakukan aktivitas pengerukan. Kondisi ini langsung memicu protes warga, terutama warga Dusun Sukorejo, Desa Lemahbangkulon, Kecamatan Singojuruh, yang tempa tinggalnya berbatasan langsung dengan lokasi penggalian galian C tersebut. Gunomo 40, warga Dusun Sukorejo, Desa lemahbang Kulon, mengatakan, penggalian pasir di persawahan Desa Singolatren tersebut sangat merugikan warga di Dusun Sukorejo Desa Lemahbangkulon.

Sebab lokasinya sangat berdekatan. “Lahan pertanian yang dikeruk, sangat mengancam lahan pertanian kami yang berbatasan langsung,”kata Gunomo. Hendra salah satu pemuda setempat mengeluhkan hal serupa. Dia khawatir jika penggalian pasir tersebut tidak dihentikan, justru akan berdampak buruk bagi warga di sekitar tempat tinggalnya. “Warga Desa Singolatren yang merasakan hasilnya, kita yang merasakan dampaknya,” tegasnya.

Sebagai masyarakat yang peduli, warga Dusun Sukorejo Desa Lemahbangkulon, Kecamatan Singojuruh, sudah mengajukan surat permohonan agar aktivitas pengerukan dihentikan karena merusak lingkungan. Surat itu ditujukan kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas melalui Camat Singojuruh Nanik Mahruchi dan ditembuskan kepada Kepala Satpol PP Choiril Ustadi. Tembusan lainnya ditujukan kepada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu. “Kami sudah berikirim surat dua kali tapi masih belum ada tanggapan.” kata Hendra. (radar)