Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Diskusi Bareng Putri Tanjung, Milenial Banyuwangi Disemangati Berbisnis sejak Muda

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi kembali menggelar seri diskusi inspirasi bersama para staf khusus berusia muda atau yang kerap disebut stafsus milenial Presiden Jokowi.

Dilansir dari banyuwangikab.go.id, setelah Angkie Yudistia dan Andi Taufan Garuda Putra hadir di Banyuwangi pada bulan Desember 2019 dan Januari 2020, kali ini giliran Putri Tanjung menebar inspirasi di depan ribuan anak muda Banyuwangi, Jumat (21/2/2020).

“Seri diskusi stafsus milenial Presiden Jokowi kami gelar untuk memberi inspirasi anak-anak muda Banyuwangi. Pak Jokowi telah memberi ruang besar kepada anak muda untuk terlibat dalam dinamika pengambilan keputusan di negeri ini. Mereka adalah anak-anak muda hebat. Kami senang mereka menularkan semangatnya ke anak muda daerah,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Sementara itu, kehadiran Putri Tanjung disambut antusias ribuan anak muda Banyuwangi yang berkumpul di Pendopo Sabha Swagata Blambangan. Di pendopo berkonsep hijau hasil rancangan arsitek Adi Purnomo itu, diskusi gayeng berlangsung.

Putri Tanjung yang merupakan pengusaha bidang kreatif menularkan pengalamannya bergelut di dunia kewirausahaan.

“Saya memulai berbisnis pada usia 15 tahun. Saat itu, event pertama saya adalah event ulang tahun sahabat saya,” ungkap Putri Tanjung yang menggerakkan Creativepreneur Event Creator.

Keputusannya untuk terjun ke dunia bisnis di usia muda tersebut, terang Chief Business Officer of Kreavi (platform yang mewadahi puluhan ribu pekerja kreatif Indonesia), adalah upayanya untuk membalas dendam terhadap pandangan orang atas dirinya. Dengan nama besar orang tuanya, pengusaha Chairul Tanjung, apa pun yang dilakukannya pasti akan selalu dibayang-bayangi ayahandanya.

“Orang tua mengizinkan saya untuk berbisnis. Tapi, ada dua syaratnya. Tidak boleh minta modal dan tidak boleh menggunakan perusahaan bapak sebagai sponsor,” kenangnya.

Dalam usia belia, Putri mulai menangani berbagai event. Mulai festival, konser musik, hingga seminar. Tak selamanya untung, kerap pula dia merugi. Pengalaman manis hingga pahit itu membentuk mental wirausahanya semakin matang.

“Menjadi pebisnis itu bukan seperti sprinter. Tapi, pelari marathon. Butuh napas panjang. Jangan sampai menyerah di tengah jalan,” pesannya.

Dengan pengalaman berwirausahanya tersebut, Putri diamanati Presiden Jokowi untuk mendorong pemberdayaan anak muda di industri kreatif. Untuk itu, ia juga mengajak anak muda di Banyuwangi untuk bersama-sama menggeluti bisnis kreatif di daerah.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, yang membuka diskusi tersebut, mengajak anak-anak muda menjadi wirausahawan sejak dini.

“Mbak Putri bisa menjadi contoh bagaimana kerja keras menghasilkan kesuksesan. Di era digital ini, semua peluang terbuka. Tanpa sekat waktu dan geografis. Maka manfaatkan masa muda kalian untuk berkegiatan positif, termasuk berwirausaha. Jangan nanti menyesal, tiba-tiba menua tanpa karya yang berharga bagi masyarakat,” ungkap Dani Azwar Anas, sapaan akrab Ipuk Fiestiandani, di depan anak-anak muda yang hadir.