Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Diskusi Sekaligus Pesta Durian Merah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

enakBANYUWANGI – Pencinta durian yang datang dari berbagai wilayah di Indonesia menikmati ratusan buah durian dengan berbagai jenis di Rumah Makan Pondok Indah, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, kemarin (7/3).

Durian yang disajikan secara gratis di acara diskusi terbuka tentang durian merah asal Banyuwarngi itu memang cukup menarik. Tak hanya durian lokal berbuah kuning yang disajikan, beberapa varietas durian merah pun disajikan. Buah-buah tersebut dijejer di atas meja dilengkapi keterangan terkait jenisnya. Kemudian, berbagai jenis durian merah itu dicicipi oleh beberapa penguji yang berasal dari  komunitas hortikultura dan perwakilan Kementerian Pertanian RI.

Acara itu diawali pengenalan durian merah oleh beberapa pakar. Para pencinta durian atau durian Iover yang tidak sabar pun diam-diam menyerbu buah berduri yang  sudah dihidangkan. Kelompok yang terdiri atas berbagai macam usia itu memilih durian dengan cara masing- masing. Sebagian yang sudah mengetahui cara menilai durian yang bagus langsung mengambil salah satu buah dan membukanya. Pencinta durian lokal lebih suka memilih durian biasa.

Mereka yang datang dari Medan, Jakarta, bahkan Malaysia dan Brunei, lebih memilih durian merah. Meskipun tidak bisa mencoba banyak karena jumlahnya terbatas. tapi mereka mengaku puas dengan buah durian merah yang dihidangkan. “Rasanya enak. Warna dagingnya juga unik. Baunya tidak terlalu tajam. Kalau mau laku diekspor harus lebih pahit.” kata Abdul Aziz, pencinta durian asal Malaysia. Kegiatan diskusi terbuka itu, menurut Eko Mulyanto, ketua  Pusat Penelitian dan Pengembangan Durian Merah Banyuwangi, bertujuan menyamakan persepsi komunitas pencinta durian nasional dan Internasional.

Dengan dikumpulkannya pihak pemerintah, pelaku usaha, pemerhati dan ahli durian, serta para petani itu, Eko berharap durian merah asal Banyuwangi dikenal terlebih dahulu sebelum benar-benar dilepas ke luar negeri. Para ahli dan pencinta durian dari berbagai wilayah pun diberi kesempatan mencicipi lebih dari sepuluh Varietas durian merah yang tumbuh di Banyuwangi. Oleh karena itu, di mana pun nanti durian ini ditanam atau dijual-belikan, mereka yang sudah melihat dan mencicipi rasa durian merah itu akan langsung tahu bahwa Durian itu berasal dari Banyuwangi.

Ada 65 varietas yang kita miliki. Sebelum dilepas ke pasar dunia kita akan menanam 15.000 bibit sampai akhir Desember 2015. Maksudnya adalah membangun fondasi bahwa durian merah ini memang dari Banyuwangi,” jelas pria yang akrab disapa Yayan tersebut. Senada dengan yang dikatakan Eko, ahli durian di Durian Research Centre (DRC) Universitas Kalimantan Utara, Lutfi Bansir, mengatakan bahwa durian merah di Banyuwangi ini adalah produk asLi.

warna eksotis daging durian tersebut, kata Lutfi, berasal dari durian lokal yang mengalami persilangan alamiah dengan durian merah Kalimantan. Sehingga, menimbulkan rasa khas durian lokal seperti perpaduan keju, susu, dan mentega, tapi berwarna merah. “Kalau bisa Dagingnya dibuat lebih tebal dan dikembangkan lebih baik, pasti bisa menembus pasar mancanegara.” kata Lutfi. Sementara itu, keunikan Durian merah lokal asal Banyuwangi ltu rupanya cukup menarik bagi Kementerian Pertanian.

Dalam  acara yang dihiasi hujan tersebut, Sri Wijayanti, Derektur Pembenihan Hortikultura dari Kementerian Pertanian, mengatakan bahwa buah durian merah Barnyuwangi sudah layak di komersialkan secara intemasional. Namun, sebelum itu perlu ada pendaftaran varietas dan indikasi geografis (IG) ke Kementerian Pertanian untuk menjamin kualitas buah dan jaminan hak paten milik Banyuwangi. Dirinya akan memilih lima varietas terbaik dari 65 varietas yang ada.

Lima varietas itu akan didaftarkan, termasuk IG-nya juga. “Durian ini sudah memenuhi syarat komersial. Warnanya menarik, dagingnya ada dan rasanya luar biasa. Tetapi, harus ada lG yang didaftarkan ke Kementerian Pertanian dan ke Kemenkumham serta HAKI. Jadi, nanti siapa pun dan di mana pun menanamnya. orang harus menyebut ini durian Banyuwangi,” ujar Sri Wijayanti. (radar)