Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Disperindag Temukan Makanan Berbahaya

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

disperindagBANYUWANGI – Peredaran makanan yang berbahaya bagi kesehatan ternyata ma sih marak di wilayah Banyuwangi. Hal itu terbukti dalam inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan petugas Dinas Perindustrian, Per dagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) beberapa hari terakhir. Saat menjalankan sidak di sejumlah kawasan di Bumi Blambanga, petugas Disperindagtam Banyuwangi mendapati kenyataan yang cukup memprihatinkan.

Salah satunya, ditemukan kerupuk yang menggunakan bahan pewarna yang seharusnya tidak digunakan sebagai pewarna makanan. Diperoleh keterangan, kerupuk yang menggunakan bahan pewarna bukan pewarna makanan itu ditemukan di salah satu pasar di wilayah Kecamatan Purwoharjo Benar, saat petugas mendatangi produsen kerupuk tersebut, didapati belasan bungkus besar pewarna jenis kesumba yang seharusnya tidak di gunakan untuk mewarnai makanan.

Kepala Disperindagtam Banyuwangi, Hary Cahyo Purnomo mengatakan, pihaknya langsung menyita 12 bungkus be sar kesumba tersebut. “Pihak produsen kerupuk ter sebut itu juga langsung kami beri pengarahan agar menggunakan pewarna ma kanan untuk mewarnai pro duknya. Pihak produsen sudah memahami hal itu dan siap menggunakan pewarna yang semestinya (pewarna makanan) untuk mewarnai kerupuk produksinya,” ujarnya kemarin (18/4).

Dalam sidak tersebut, petugas juga menemukan beberapa kaleng susu kental manis yang kemasannya penyok. Ironisnya, susu kental manis yang kalengnya penyok itu didapati petugas saat melakukan sidak di toko swalayan di Kecamatan Cluring. “Kaleng penyok bisa merusak kualitas susu. Dikhawatirkan, susu tersebut terkontaminasi bakteri. Karena itu, empat kaleng susu kental manis yang kemasannya penyok itu juga disita.

Pengelola swalayan kita beri arahan agar segera menarik produk yang kemasannya rusak itu,” imbuh Hary. Hary mengimbau masyarakat lebih berhati-hati saat membeli makanan. Apalagi, di pasaran ter nyata masih ada makanan yang menggunakan pewarna sintetis dan makanan yang kemasannya sudah rusak. “Masyarakat harus berhati-hati, termasuk jika membeli makanan di lingkungan sekolah,” imbaunya.

Lebih jauh dikatakan, sidak kali ini digelar dalam rangka melindungi hak-hak konsumen, khususnya dalam menyongsong Hari Konsumen Nasional (HKN) yang jatuh pada 20 April besok. “Hari Konsumen Nasional harus kita jadikan tonggak memenuhi hak-hak konsumen. Jangan mem produksi dan memasarkan segala sesuatu yang dapat mencederai konsumen, misalnya menggunakan bahan baku yang berbahaya terhadap kesehatan,” pungkasnya. (radar)