Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Diterpa Angin Puting Beliung, Atap Galvalum Melayang Sejauh 80 Meter

Rangkaian baja ringan nangkring di atas genting rumah warga Jalan Kampar setelah terbang sejauh 80 meter.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Rangkaian baja ringan nangkring di atas genting rumah warga Jalan Kampar setelah terbang sejauh 80 meter.

BANYUWANGI – Hujan deras disertai angin puting beliung menerjang kawasan permukiman warga di Jalan Kampar, Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri. Sebuah atap dari rangkaian baja ringan (galvalum) melayang ke udara lalu menimpa atap rumah warga.

Terbangnya atap galvalum tersebut bermula dari hujan disertai angin puting beliung pukul 13.00, Rabu siang (10/1). Atap rumah dari rangka galvalum milik Mahmud terangkat dan terbang ke udara menghantam rumah milik Ny Subroto yang jaraknya sekitar 80 meter.

Atap rangka galvalum berukuran 3 x 8 meter itu melayang ke udara setelah diterjang angin puting beliung. Uniknya, rangka baja ringan galvalum tersebut melayang ke udara melewati kabel tiang listrik dan tiang telepon yang berada di jalan raya.

Titik, 66, pemilik rumah mengaku, saat kejadian dia melihat langsung atap rangan di lantai dua miliknya terbang terbawa angin hingga menghantam rumah milik Ny Subroto, tetangganya.

“Begitu hujan turun, saya mau nutup pintu. Melihat angin kencang badan saya gemetar dan lemas. Apalagi saya sendirian di dalam rumah,” ungkapnya.

Karena bagian atap rumah miliknya tersapu angin, praktis kini ruang tamu yang berada di lantai dua tersebut melompong tanpa atap. Rangkaian atap dari galvalum itu menimpa rumah Ny Subroto yang tak lain adalah tetangga depan rumahnya.

Sementara itu, Ny Subroto mengaku bersama keluarga yang lain sedang di dalam rumah saat hujan turun. Perempuan berusia 62 tahun itu mendadak dikejutkan dengan suara gaduh mirip geledek yang menyambar. Setelah hujan reda, dia kaget bukan kepalang melihat sebuah rangka besi galvalum tersangkut di atap rumahnya.

Akibat peristiwa itu, bagian atap kamar rumahnya rusak berat. Genting dan plafon rumahnya jebol dan bocor. Kerugian akibat peristiwa tersebut juga masih belum bisa ditaksir. “Sementara masih belum bisa apa-apa, mungkin besok (hari ini) saya panggil tukang untuk memperbaiki semua ini,” ungkapnya.

Galvalum yang berada di atas atap rumah tersebut juga sempat menjadi tontonan warga setempat. Mereka geleng-geleng kepala setelah rangkaian galvalum nangkring di atas genting.(radar)