Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Ditinggal Istri, Naik Tower

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

LICIN – Diduga depresi karena ditinggal pergi istrinya, Sunandi, 36, warga Dusun Krajan, Desa Segobang, Kecamatan Licin, nekat memanjat tower seluler di jalan raya Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Licin, kemarin (2/7). Saat bertengger di pucuk tower setinggi 60 meter milik salah satu operator seluler itu, suami Narsiyah, 30, itu beberapa kali akan meloncat. Hanya, niat bunuh diri itu selalu diurungkan.

“(Sunandi) berteriak akan bunuh diri,” terang Sugeng, warga sekitar tower. Aksi nekat Sunandi itu mulai terjadi sekitar pukul 08.00. Sebelumnya, bapak satu anak itu  sempat berputar-putar di sekitar Desa Licin mengendarai Honda Mega Pro. “Motor ditaruh di bawah tower, kemudian Sunandi memanjat tower,” kata Sugeng. Sugeng mengaku tidak menyangka bahwa Sunandi akan naik ke puncak tower.

Bahkan, aksi nekat yang dilakukan itu mulanya dikira hanya iseng. “Saat berada di ketinggian separo tower, dia sudah mencoba akan melompat,” katanya. Sejumlah warga yang mengetahui aksi Sunandi itu pun berupaya merayu agar aksi itu tidak diteruskan. Bahkan, ada warga yang membawa meghaphone untuk merayu Sunandi. “Diteriaki pakai meghaphone agar turun, Sunandi malah terus naik,” sebutnya .

Saat bertengger di pucuk tower, Sunandi yang membawa telepon seluler (ponsel) itu sempat menghubungi temannya, yakni Untung, 41. Kebetulan Untung berada di dekat tower. Saat berkomunikasi melalui ponsel, Sunandi minta agar Untung naik ke tower. “Saya disuruh naik tower untuk diajak ngobrol,” terang Untung. Mungkin karena takut, Untung tidak bisa melayani permintaan temannya itu.

Tetapi, karena beberapa kali dihubungi, Untung bersama seorang warga akhirnya naik ke tower. “Sunandi bilang 10 menit lagi tidak naik, dia (Sunandi) akan melompat,” cetusnya. Saat naik ke puncak tower itu, Untung sempat mendekati Sunandi dan mengajaknya turun. Setelah berkomunikasi sekitar 10 menit, Sunandi akhirnya mau turun. “Turun melalui tangga di tower itu,” katanya.

Berjarak sekitar lima meter dari tanah, Sunandi mendekati bangunan di bawah tower. Tibatiba pria itu melompat ke atapbangunan milik operator seluler tersebut. Sunandi diturunkan warga dan langsung dimasukkan mobil yang sudah disiapkan pihak keluarga. Di dalam mobil, sempat terjadi insiden menarik. Mamat, sopir mobil yang juga adik kandung Sunandi itu pingsan dengan wajah menunduk ke setir.

Akhirnya warga mengevakuasi Mamat dan mencari sopir pengganti. Warga pun membawa kakak Sunandi yang pingsan itu ke Puskesmas Licin. Kepala Dusun Krajan, Desa Licin, Haryanto, menduga Sunandi bingung ditinggal pergi istrinya. “Mungkin istrinya merasa tidak cukup dengan nafkah yang diberikan Sunandi, sehingga beberapa hari lalu istrinya bekerja ke Bali,” terangnya.  (radar)