Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Dua Menteri Hadiri Haul Kiai Syafaat

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

KH.-Hisyam-Syafaat-menyambut-Menag-Lukman-Syaifudin-di-puncak-acara-haul-di-Ponpes-Darussalam,-Blokagung,-Desa-Karangdoro,-Kecamatan-Tegalsari,-Banyuwangi,-kemarin

TEGALSARI – Haul pendiri Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, almarhum KH. Mukhtar  Syafaat Abdul Ghofur yang ke-26 tergolong istimewa kemarin (25/4). Dalam acara yang juga untuk haul Ny Hj. Siti Maryam Syafa’at ke-34, dan haul Ny. Hj. Siti Musyarofah Syafa’at yang ke-17 itu, dihadiri dua menteri.

Kedua tokoh itu adalah Menteri Agama RI, H Lukman Syaifudin Zuhri dan Menteri Sosial RI, Hj Khofifah Indar Parawansa.  Kedua menteri itu tiba di kompleks pesantren Darussalam hanya berselang  satu jam. Menteri Agama Lukman Saifudin tiba di pesantren asuhan KH Ahmad Hisyam Syafaat itu sekitar pukul 10.30.

Dalam rombongan, terlihat Rektor UIN Maliki Malang Prof Dr Mudjia Rahardjo MSi, Rektor IAIN Jember Prof Dr H. Babun Suharto, dan  Kepala Kemenag  Banyuwangi H Santoso. Selang satu jam kemudian, yaknipukul 11.30, Menteri Sosial RI, Hj.  Kho fifah Indar Parawansa juga tiba  di Pesantren Darussalam didampingi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar  Anas, Dandim 0825 Banyuwangi  Letkol (Inf) Roby Bulan, Kapolres  AKBP Bastoni Purnama, dan Danlanal  Letkol Laut (P) Wahyu Endriawan.

Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam, KH Ahmad Hisyam  Syafaat dalam sambutannya mengaku sudah lama mengenal Menag Lukman Syaifudin. “Kami dulu  sering bersama dalam pelatihan   di LKKNU,” kata Kiai Hisyam.

Di hadapan Menteri Agama dan ribuan jamaah haul, Kiai Hisyam  mengatakan keberadaan Pondok Pesantren Darussalam yang kini sudah dilengkapi berbagai sarana pendidikan, sampai saat ini masih mengutamakan pendidikan diniyah. “Di pondok pesantren wajib diniyah,”  katanya.

Kiai Hisyam mengaku ingin mendirikan Ma’had Aly. Sehingga,   para santri yang telah menyelesaikan pendidikan di diniyah, bisa melanjutkan pendidikannya. “Para santri  itu memiliki kemampuan yang tinggi, santri Darussalam Blokagung itu ada yang juara hingga tingkat  nasional,” ujarnya.

Untuk rencananya itu, Kiai Hiyam akan mengeluarkan aturan baru bagi para mahasiswa IAI Darussalam yang telah diwisuda. Untuk mengam bil ijazah harus mampu dalam materi di sekolah diniyah. “Salah  satu syarat pengambilan ijazah  harus bisa tartilan,” tegasnya.

Menteri Agama RI, Lukman Syaifudin,  dalam sambutannya memuji acara   haul yang juga khataman kitab Ihya Ulumudin dan Tafsir Jalalain. “Dua kitab itu kitab yang agung  di antara khazanah keilmuan Islam yang ada, tafsir itu sangat cocok  untuk memahami kandungan Alquran,”   katanya.

Penguasaan santri terhadap isi dua kitab itu, terang dia, akan menjadi   modal dalam menye barkan Islam dengan cara yang arif dan penuh kesejukan. “Para santri bisa  menjelaskan kepada ma syarakat  luas bahwa Islam itu ajaran yang  menyejukkan umat manusia, sebagai rahmatal lil alamin,” terang putra  mantan Menteri Agama RI KH. Saifuddin Zuhri itu.

Lukman menyebut, peran pesantren sejak abad 17 hingga masa perjuangankemerdekaan sangat tinggi. Makanya, keberadaan pe santren itu  perlu ada di masyarakat karena bisa  mencetak manusia yang berguna,  baik secara religius maupun bidang  lain.

“Aspek spi ritual, pesantren melahirkan ma nusia unggul,” jelasnya. Sementara itu, Menteri Sosial RI, Hj Khofifah Indar Parawansa mengaku sangat kagum dengan keberadaan Pondok Pesantren Darussalam. Sebab, alumni dari  pesantren ini sudah banyak menyebar   di Indonesia.

“Semoga kita semua dapat berkah dari almarhum Kiai Syafaat,” katanya. Menteri Khofifah mengaku  menghadiri haul itu salah satu  pri oritasnya, selain menghadiri  kegiatan Maulid Nabi Muhammad   SAW. “Bagi saya sangat penting memperingati kelahiran Rasullulah, dan haul para masyayih seperti   saat ini,” ungkapnya.

Di hadapan para jamaah, Khofifah menyampaikan persoalan yang  cukup serius di Jawa Timur, yaitu perceraian. Saat ini, Jawa Timur   itu penyuplai perceraian tertinggi  di Indonesia. “Saya mohon pada  para petugas KUA dan poro kiai untuk ikut menekan angka perceraian  ini,” pintanya. (radar)