sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Bupati Ipuk Fiestiandani menegaskan komitmennya menjaga ekosistem Geopark Ijen di tengah berbagai aktivitas pembangunan di sekitar kawasan kaki Gunung Ijen.
Ipuk menyatakan pemkab terus melakukan komunikasi intensif dengan berbagai pemangku kepentingan di kawasan tersebut, termasuk perusahaan dan Perhutani.
Saat ini, ada beberapa aktivitas yang berjalan di area hulu sungai yang mengalir hingga Kota Banyuwangi dan sekitarnya.
Seperti aktivitas pembangunan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) yang dilaksanakan PT Medco Energy Geothermal dan beberapa aktivitas dari tiga perkebunan, yaitu PT Kalibendo, PT Bumisari, dan PT Lidjen.
“Kami mengawasi apakah titik yang dibangun itu rawan banjir atau longsor. Perhutani dan perusahaan memastikan titik SUTET aman,” ujarnya.
Dia juga menekankan bahwa aktivitas industri panas bumi juga tidak boleh memicu potensi bencana di Banyuwangi.
Karena itu, evaluasi rutin dilakukan agar perubahan lingkungan bisa terdeteksi sejak dini.
“Tapi kami tetap lakukan pengawasan bersama BPBD untuk memastikan pembangunan itu tidak berdampak pada kondisi di bawah,” tegasnya.
Selain itu, Ipuk menambahkan, persoalan pengelolaan lahan di lereng Ijen juga menjadi perhatian.
Beberapa area yang dikelola pemegang HGU kerap diajukan untuk perubahan jenis tanaman. Namun pemerintah daerah tidak memberikan izin tersebut.
“Kadang perusahaan ada yang patuh, ada yang tidak. Itu sebelumnya juga sudah di-hearing di DPRD. Kewenangan kabupaten terbatas, sehingga perlu koordinasi dengan provinsi,” jelasnya.
Sebagai langkah antisipasi, pemerintah meminta adanya penyesuaian pengelolaan lahan. Termasuk dengan penanaman kembali vegetasi penyangga.
“Makanya diubah kembali, atau minimal ada tanaman penyangga. Itu penting untuk menjaga kontur tanah,” tandasnya. (fre/sgt)







