Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dua Papan Nama Hilang, Muhammadiyah Lapor ke Polisi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

CLURING, Jawa Pos Radar Genteng – Papan nama Muhammadiyah di Masjid Al Hidayah, Dusun Krajan, Desa Tampo, Kecamatan Cluring kembali hilang pada Sabtu (8/4). Belum diketahui pasti, siapa orang yang telah memotong papan nama yang ditutup kain pink itu.

Papan nama yang hilang karena tiangnya dipotong itu, sebenarnya bukan hanya papan nama Muhammadiyah. Tapi, juga ada papan nama bertuliskan masjid ini bukan milik Muhammadiyah. Kedua papan itu, selama ini ditutup dengan kain warna pink. “Saya masuk masjid saat salat isya, (papan) masih ada. Setelah tarawih sekitar pukul 19.30, juga masih ada. Sekitar 15 menit saya lewat depan masjid, papan nama itu sudah tidak ada,” cetus salah satu jamaah masjid, Supriyadi, 57.

Menurut Supriyadi, beberapa jamaah masjid juga menyampaikan sebelum salat isya dan tarawih juga masih melihat kedua papan nama itu. “Dua papan nama tidak ada dan tiangnya terpotong, seperti bekas digergaji dengan gerinda,” terangnya.

Setelah salat tarawih, jelas dia, beberapa jamaah yang masih ada di masjid. Selain itu, juga ada anak-anak yang sedang tadarus. “Saya tanya ke anak-anak yang sedang tadarusan, di masjid banyak orang,” ungkapnya.

Pimpinan Ranting Muhammadiyah Tampo, Sudarto Efendi mengaku telah mengambil sikap dengan melaporkan tindakan pemotongan papan nama itu ke Polresta Banyuwangi. “Kami dari Pimpinan Ranting Muhammadiyah Tampo melaporkan tindakan pemotongan papan nama itu,” cetusnya.

Aksi pemotongan papan nama itu, jelas dia, menjadi dasar laporan kesepakatan yang dibuat di kejaksaan telah dilanggar. “Yang mereka lakukan itu bentuk provokasi dan kegaduhan di lingkungan Masjid Al Hidayah,” terangnya.

Sudarto mengatakan, dulu mereka melakukan pemotongan papan nama itu untuk menjaga kondusivitas. Tapi, mereka tetap tidak menjaga kondusivitas dan mengulangi perbuatan memotong papan nama. “Dulu juga pernah dilakukan,” katanya.(gas/abi)

source