Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dua PSSI Rebutan Stadion

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

duaKubu M. Kayun Seleksi Tim Porprov

Kubu Taufi k Seleksi Persewangi LPIS

BANYUWANGI – Dualisme kepengurusan PSSI dan Persewangi Banyuwangi mulai memanas. Stadion Diponegoro pun dibawa-bawa. Sebab, entah kebetulan ataukah sengaja, kedua kubu akan menggunakan Stadion Diponegoro hampir bersamaan. Pengkab PSSI hasil muscab Hotel Surya Jajag berencana menggunakan stadion mulai tanggal 10-12 Januari.

Agendanya, PSSI yang dipimpin M. Kayun itu akan melakukan seleksi skuad tim sepak bola Banyuwangi proyeksi Porprov IV Madiun. Sementara itu, kubu PSSI versi muscab Atlanta berencana menggunakan Stadion Diponegoro untuk seleksi pemain Persewangi proyeksi Divisi Utama LPIS. PSSI kubu Taufi k ini berencana memakai stadion sejak 11 hingga 13 Januari. Rencana penggunaan Stadion Diponegoro itu dipertegas manajer dan asisten manajer porprov, Andik Purwanto dan Mohamad Khairul Abbas, kemarin.

Dihubungi Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (9/1), keduanya mengaku sudah melayangkan surat izin resmi kepada Dinas Pendapatan sebagai pengelola lapangan sepak bola tersebut. “Kami sudah dapat izin dan besok seleksi akan dilaksanakan,” ujar Abbas. Seleksi tersebut akan melibatkan duo pelatih, yakni Bagong Iswahyudi dan Ahmad Mustain. Mereka adalah penanggung jawab seleksi tersebut. Ada 30 klub yang akan mengirim pemain untuk mengikuti seleksi skuad porprov.

Pemberian izin untuk seleksi skuad porprov rupanya memantik reaksi PSSI kubu Taufi k. Ketua panitia seleksi, Aliong, mengaku tidak habis pikir dengan pemberian izin oleh Dinas Pendapatan itu. Dia menilai, ajang porprov masih jauh dan semestinya seleksi itu bisa diundur. Sementara itu, seleksi Persewangi LPIS sudah sangat mepet. Kompetisi Divisi Utama LPIS akan digelar mulai 3 Maret. Apalagi, kehadiran Aji Santoso dan coaching clinic sudah disusun jauh-jauh hari. “Persewangi (LPIS) lebih membutuhkan stadion. Ini demi nama daerah juga kan,” cetusnya.

Alhasil, berbarengannya jadwal seleksi porprov dan Persewangi LPIS itu membuat Aliong pusing. Padahal, agenda yang dia susun sudah matang. Kondisi itu pun berpotensi membuat agenda yang sudah disusun berantakan. Dihubungi secara terpisah, Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah, Suyanto Waspo Tondo, mengaku tidak hafal. “Besok (hari ini) ke kantor saja. Temui Pak Edi atau saya, nanti dilihat suratnya, ya,” ujarnya lewat pesan singkat kemarin. (radar)