Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Dua Santri Hilang Terseret Arus Sungai

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

TEGALSARI – Arus deras Sungai Kalibaru di wilayah Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, kembali memakan korban Rabu sore lalu (18/12). Kali ini musibah dialami santri Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari. Peristiwa santri terseret arus sungai itu berlangsung sangat cepat. Kejadian bermula saat beberapa santri mandi di sungai yang ter letak di barat kompleks Pesantren Darussalam.

Sore itu, usai kegiatan pesantren, beberapa santri bermain di sungai. Di antara rombongan santri tersebut adalah Yahya Ubay Dilhaq, 12, asal Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, dan Lukman, 18, asal Kendal, Jawa Tengah. Yahya yang bersama teman- temannya terjun ke sungai itu ternyata tidak memahami medan. Selain itu, Yahya diduga tidak bisa berenang. Seorang sepupu Yahya, Muhammad Hendri menjelaskan, para santri remaja itu mandi di Sungai Kalibaru sore itu.

Saat mereka mandi, tiba-tiba air sungai datang cukup besar dan Yahya ter seret air Tiga temannya ber hasil menyelamatkan diri dengan cara berenang ke tepi sungai. Ingin menyelamatkan Yahya, Luqman memutuskan terjun ke sungai. Nahas, besarnya debit air mengakibatkan Luqman juga terseret. “Keduanya langsung hilang terseret air sungai,” kata Hendri kemarin (19/12).

Sementara itu, salah seorang pengurus pesantren, Endik, saat ditemui wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi mengatakan, setelah menerima laporan kejadian, pihaknya langsung menghubungi warga dan aparat berwajib. Malam itu juga pihak pesantren di bantu warga sekitar langsung melakukan pencarian. Warga menghidupkan beberapa diesel genset untuk menyalakan lampu sokle.

Namun, sampai berita ini ditulis tadi malam, kedua santri itu masih belum ditemukan. Guna memaksimalkan pencarian kedua santri itu, selain menghubungi tim Search and Rescue (SAR) dari Banyuwangi, Endik juga menghubungi tim SAR dari Kabupaten Jember. “Sore ini (kemarin sore, Red), Tim SAR Banyuwangi dan SAR Jember sudah datang dan berkoordinasi,” jelasnya.

Rencananya, setelah melakukan pengamatan tempat kejadian perkara, Tim SAR gabungan tersebut akan melakukan penyusuran menggunakan pelampung. Selanjutnya, pencarian akan terus di lakukan sampai batas waktu tujuh hari. Sementara itu, Juru bicara Ba dan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi, Joko Sugeng mengatakan, pihaknya menerjunkan puluhan tim penyelamat ke lokasi.

Pencarian telah dilakukan sejak Rabu malam kemarin dan dilanjutkan Kamis pagi. Tim melakukan penyisiran ke sepanjang sungai hingga hilir. BPBD juga telah mendirikan posko di desa setempat. “Sampai sekarang belum ketemu,” kata dia. Joko Sugeng menjelaskan, terseretnya kedua korban itu bukan karena banjir bandang, tapi karena terbawa air sungai yang berkedalaman lima meter.  “Debit air sungai memang lebih besar daripada biasanya,” katanya. (radar)