BANYUWANGI – Meski Ujian Nasional (Unas) tak lagi menjadi penentu kelulusan seperti tahun sebelumnya, tapi masih mendapat perhatian. Terbukti empat sekolah yang ada di Banyuwangi menjadi pilot project untuk penyelenggaraan unas secara online. Seever dari penyelenggaraan unas berbasis komputer atau CBT (computer based test) langsung dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jenis soal dan model pengerjaannya pun sama dengan unas umumnya.
Hahya saja media yang digunakan adalah komputer bukan kertas. Sekolah yang menjadi pilot ingin hanya sekolah menengah, karena unas tidak lag diselenggarakan di pendidikan sekolah dasar (SD). Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Sulihtiyono melalui Kasi SMP dan SMA, Sutikno mengatakan, jika sekolah yang ditunjuk adalah yang memiliki fasilitas komputer sesuai dengan yang dibutuhkan saat unas dengan GBT
Penunjukannnya pun dilakukan langsung oleh Kemendikbud, yaitu SMPN I Genteng. SMPN 1 Banyuwangi, SMAN 2 Genteng dan SMAN 1 Giri. “Semuanya rata-rata sekolah yang pernah menyandang predikat RSBl, tapi yang paling penting mereka dapat menyediakan komputer dengan jumlah minimal sepertiga dari jumlah siswa yang ikut unas,” terang Sutikno.
Sementara itu, terkait bobot penilaian unas, Sutikno mengatakan, jika hal itu sudah tidak menjadi penentu kelulusan siswa lagi. Karena sekarang semuanya diserahkan kepada sekolah untuk menentukan siswanya diluluskan atau tidak. Tetapi tetap untuk kelulusan distandarkan asal sesuai dengan kompetensi. “Rata-rata menggunakan KKM (kriteria ketuntasan minimal) dari setiap sekolah, tapi tetap mengacu kepada penilaian akademik dan nonakademik,” tandas Sutikno. (radar)
