The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

The Poetry of a Lifeless House by MTsN Students 8 Banyuwangi First Champion Literary Festival

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Banyuwangi : The Literary Festival held by the Government of Banyuwangi Regency 2023, juga melakukan lomba menulis puisi dan cerita tingkat SMP/MTs se-Kabupaten Banyuwangi, Pengumuman kejuaraan disampaikan di Taman Blambangan, Wednesday (24/05/23).

Azzahra Anirmala Sekar Kedaton, MTsN students 8 Banyuwangi di Kecamatan Genteng berhasil menjadi juara terbaik dalam kegiatan tersebut.

Head of MTsN 8 Banyuwangi Sri Endah Zulaikhatul Kharimah merasa bangga dengan prestasi siswa kelas sembilan tersebut.
“Meskipun dengan waktu yang sangat mepet, Alhamdulillah siswa kami menjadi yang terbaik untuk penulisan puisi Bahasa Indonesia, ” Kata Endah.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi Dr Moh Amak Burhanudin menyampakan kebanggaan terhadap prestasi yang diraih Siswa madrasah tersebut. Selain dari MTsN 8 Banyuwangi, untuk Pentigraf (Cerpen tiga parafraf) Indonesian, Lunak Veronika Purnomo menjadi juara kedua.

“Semoga menginspirasi siswa madrasah yang lain untuk meraih prestasi, “kata Amak.

Amak memberikan apresiasi luar biasa terhadap perkembangan literasi dan sastra dilingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi.

Ketua Komunitas Lentera Sastra Syafaat yang hadir dalam penganugerahan kepada para juara seraya menyaksikan siswi MTSN 1 Banyuwangi, Devi Fatihatul Asliha yang jawara di lomba baca puisi yang diadakan di Radar Banyuwangi tersebut juga merasa bangga terhadap prestasi para siswa.

“Para pembimbing dari madrasah tersebut juga merupakan anggota Lentera Sastra yang aktif mengembangkan literasi dan sastra, ” kata Syafaat didampingi sekretaris dan bendahara.

Juga kehormatan guru Bahasa Arab Mtsn 1 Nuhbatul Fakhiroh Maulidia, S.Pd jadi juri Cipta dan baca puisi Using tingkat SD bareng Nurhariri, Kontributor Belambangan.com SKB dan Bung Aguk Darsono dari Sanggar Merah Putih’45.

Syafaat menyampaikan bahwa puisi karya siswa MTsN 8 Banyuwangi dengan tema anti kekerasan tersebut sangat bagus.

“Puisi yang mengisahkan nasib seorang anak dalam rumah tangga penuh pertengkaran orang tua dengan judul rumah tak bernyawa ini perlu diresapi oleh para orang tua, ” kata Syafaat yang juga Ketua Komunitas Lentera Sastra (Shaf/Aguk)

source