Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Entaskan Kemiskinan, Pemkab Banyuwangi Resmi Luncurkan Aplikasi “Jalin Kasih”

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi resmi meluncurkan aplikasi “Jalin Kasih” yang berisi sistem terintegrasi pengentasan kemiskinan berbasis geospasial. Aplikasi ini diluncurkan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, bersamaan Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah (Musrenbang) Kabupaten Banyuwangi 2018, Kamis (15/3/2018).

Bupati Anas berharap, program ini bisa mempercepat pengentasan kemiskinan. Saat ini kemiskinan Banyuwangi 8,6 persen dari posisi lima tahun lalu yang masih tembus dua digit.

“Saya harap angka ini bisa terus mengalami penurunan,” ungkap Bupati Anas kepada wartawan.

Aplikasi “Jalin Kasih” berisi data digital semua masalah kemiskinan. Misalnya, data warga miskinnya sangat rinci berbasis geospasial seperti yang sudah dijalankan pemerintah daerah selama ini. Aplikasi tersebut telah diuji coba beberapa waktu lalu, dan kini telah disempurnakan dengan sejumlah fitur.

“Saat ini sudah terekam 70 persen dan akan di maksimalkan hingga 100 persen,” tutur Bupati Anas.

Ditargetkan, sisanya harus bulan depan terekam di aplikasi ini, sehingga siapa pun bisa membantu desa-desa tersebut.

Bupati Anas mengatakan, aplikasi Jalin Kasih dirancang untuk memvalidasi semua data dan problem kemiskinan secara lengkap. Data penduduk miskin dikelompokkan berdasarkan program pengentasan kemiskinan yang sesuai untuk masing-masing individu.

“Sebelumnya pemerintah mempunyai data dasar, namun seiring dengan digitalisasi data, semua diperbarui,” tutur Bupati Anas.

Bupati Anas menginstruksikan seluruh Camat dan aparat desa untuk memvalidasi data. Dan ternyata memang ada perubahan. Melalui aplikasi ini, Bupati Anas berharap adanya bantuan dari masyarakat untuk ikut serta mengentaskan warga miskin di Banyuwangi.

“Silakan memilih bantuan dalam hal apa, seperti donasi makanan bergizi, beasiswa, bedah rumah, dan sebagainya,” kata Bupati Anas.

Di aplikasi itu juga disediakan menu lapor. Warga bisa aktif melaporkan bila ada warga lain yang perlu dibantu. Laporan tersebut nantinya akan di cross check bersama tim.

Validasi data juga dilakukan secara periodik untuk memastikan akuntabilitas data, dan tidak perlu harus menunggu laporan dari warga.

“Dengan membikin aplikasi itu, siapa pun bisa membantu mengentaskan kemiskinan di Banyuwangi,” ujarnya.

Bupati Anas mencontohkan program Rantang Kasih. Jika hanya program pemerintah daerah jangkauannya mungkin cuma 2.000 warga, namun kalau dikeroyok banyak orang dinilai akan lebih besar.

“Program ini untuk mengajak orang, sistemnya harus mudah. Sehingga ini tingga klik saja, dari seluruh dunia bisa bantu,” pungkas Bupati Anas.

Di aplikasi Jalin Kasih, data penduduk miskin dikelompokkan berdasarkan program yang sesuai kebutuhan masing-masing individu. Seperti ada warga yang butuh distribusi makanan bergizi dalam program Rantang Kasih, Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah (Garda Ampuh), Bedah Rumah, Jemput Bola Rawat Warga Sakit, atau beasiswa Banyuwangi Cerdas.