Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Eren Vicenza, Peraih Emas Sinar Dunia Cup Nasional

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

erenLatih Fisik, Terbiasa Lari 9 Kilometer

HARI Pendidikan Nasional (Hardiknas) akan diperingati tanggal 2 Mei besok. Jelang puncak acara, beragam kegiatan dilakukan mulai kemarin (30/4). Salah satunya lomba kekeluargaan yang bertajuk lomba olahraga tradisional dan karaoke yang dihelat di kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron, Kecamatan Genteng. Acara tersebut berlangsung semarak.

Ratusan guru, terutama guru SD di bawah naungan Dinas Pendidikan (Dis pendik) Banyuwangi antusias me ngikuti lomba penuh kekeluargaan tersebut. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dispendik Banyuwangi, Dwi Yanto, tampak menghadiri acara dan sekaligus membuka acara tersebut. Pada peringatan Hardiknas kali ini, Dispendik Banyuwangi mendapatkan kado spesial, yakni prestasi Eren Vicenza dalam kejuaraan bulu tangkis khusus junior Sinar Dunia Cup Nasional memperebutkan piala ke tua umum Persatuan Bulutangkis. 

Se luruh Indonesia (PBSI) Gita Wirja wan. Eren yang tercatat sebagai siswa kelas 2 SDN 1 Setail, Genteng, itu mam pu menahbiskan diri menjadi yang terbaik dalam ajang yang digelar 15 hingga 19 April 2014 itu. Prestasi moncer itu bisa menandai ke bangkitan atlet Bumi Blambangan di pentas nasional dalam kategori olahraga. Prestasi yang diukir putri pasangan suami istri Purwanto dan Mariatun itu diraih melalui perjuangan cukup panjang.

Sebelum merengkuh juara nasional, atlet binaan klub Sari Agung Kecamatan Genteng itu harus lebih dulu menaklukkan lawan-lawan di level Provinsi Jawa Timur yang digelar di GOR Sudirman Surabaya September 2013 lalu. Berlaga di kelas 1-2 kategori SD putri, bungsu tiga saudara itu mampu menunjukkan kualitas. Padahal, persaingan antar kontingen sangat ketat. 

Namun, dia bisa membuktikan diri dan lolos mewakili Jawa Timur di level nasional. Setelah menjadi wakil Provinsi Jatim, siswa asal Dusun Krajan, Desa Setail, Kecamatan Genteng, itu semakin bersemangat latihan. Hal itu semata-mata karena ingin tampil gemilang dalam putaran final kejuaraan PBSI. Siswa kelahiran Banyuwangi 14 April 2005 itu sangat antusias menyongsong ajang tersebut. Apalagi, siswa yang satu itu belum pernah tampil di level Jawa Timur.

Namun demikian, pada hari H dia tetap tidak grogi sedikit pun. Terbukti, dia akhirnya melenggang mulus ke partai final. Pada partai puncak, dia harus melewati hadangan kontingen asal DKI Jakarta. Tapi, sekali lagi, dia membuktikan diri mampu mempermalukan tuan rumah. Bisa dibayangkan, saat itu, kubu lawan mendapatkan dukungan dari supporter yang memadati tribun GOR. Riuh suara suporter tuan rumah terus terdengar di sekeliling GOR selama pertandingan berlangsung.  

Meski bermain di bawah tekanan suporter tuan rumah, tapi atlet binaan Sari Agung Genteng itu tampil konsisten. Pada akhirnya, dia bisa merebut emas setelah menang dua set langsung dengan skor 8-21 dan 12-21. Publik tuan rumah jelas sangat menyesal atas kegagalan atletnya di partai puncak tersebut.Bahkan, atlet yang dikalahkan Eren tampak meratapi kegagalannya. Usai pertandingan usai, atlet tersebut menangis histeris.

‘’Waktu kalah sama saya, lawan saya itu menangis keras.  Mungkin karena malu,’’ ujar Eren ditemui di RTH Maron, Genteng kemarin.  Eren memang memiliki potensi menjadi atlet berprestasi. Dia mulai menggeluti bulu tangkis sejak masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak (TK). Rajin berlatih membuat kualitas dia semakin terasah. Berbagai kejuaraan pun berhasil diukir. Sebagai contoh, even yang digelar di Banyuwangi misalnya. 

Dia dilarang tampil di usianya. Sebaliknya, dia hanya boleh tampil level setingkat lebih atas. Meski begitu, dia tetap tidak tertandingi. Memang, kerja keras Eren dalam menggeluti olahraga bulu tangkis cukup melelahkan. Bagaimana tidak, dia hanya libur berlatih cuma sekali dalam sepekan. Itu artinya, adik kandung Reno Arianta itu berlatih enam hari selama sepekan. Rinciannya, lima hari berlatih teknik. Sedangkan, satu hari berlatih fisik.

Latihan fisik yang selama ini dilakukan adalah berlari. Jarak tempuh yang rutin ditempuh sejauh sembilan Kilometer (9 Km). ‘’Anak saya latihannya memang berat. Tapi, anak saya senang dan semangat,’’ ujar Mariatun, ibu Eren, mengenang. Selain menjalani program itu, Eren juga getol berlatih sendiri di rumah. Setiap pagi atau bangun tidur, Eren selalu memukul shuttle cock pada dinding rumah. ‘’Setiap bangun tidur, latihannya seperti itu di rumah. Itu berlangsung selama satu jam,’’ kata Mariatun. 

Kepala UPTD Genteng, Sugiartono, mengaku bangga atas prestasi yang diraih Eren. Menurut dia, prestasi tersebut bisa dijadikan contoh bagi siswa yang lain. ‘’Kami jelas merasabangga sekali. Karena prestasi itu bisa membawa nama harum orang tua, sekolah bahkan nama Banyuwangi. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak, khusus kepada pelatih kami sampaikan banyak terima kasih,’’ ujarnya. (c1/bay)