Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Gelar Jalan Sehat, Demonstrasi ASI Eksklusif

JALAN SEHAT: Pemberangkatan peserta jalan sehat di Jajag, Kecamatan Gambiran
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
JALAN SEHAT: Pemberangkatan peserta jalan sehat di Jajag, Kecamatan Gambiran

GAMBIRAN-Dalam rangka mensosialisasikan Kadarzi Anak TOKCer, Puskesmas Jajag menggelar acara Demonstrasi ASI Eksklusif. Acara yang dipadu jalan sehat itu sekaligus menyampaikan pesan ASI eksklusif kepada masyarakat. Acara long march yang diadakan pada Sabtu pagi (23/6), itu start di depan kantor Balai Desa Jajag.

Seluruh keluarga besar Puskesmas Jajag, kader posyandu, kader Poskesdes, IGTKI, perangkat desa, tim penggerak PKK, staf kantor kecamatan dan masyarakat umum tumplek blek. Ketua panitia dr. Andri Kurnia Wahyudi kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi menyatakan, kegiatan Demonstrasi ASI Eksklusif itu diadakan sebagai bentuk sosialisasi kepada ibu hamil dan menyusui agar menciptakan budaya ASI Eksklusif bagi bayi usia 0 sampai 6 bulan.

Panitia juga menyediakan acara konsultasi secara langsung bagi peserta. Acara itu dipandu dr. Noval Baraas, SpA. Ada juga talk show di salah satu stasiun radio swasta. “Kita berdemo ini untuk menarik hati masyarakat, agar melihat keg- iatan ini. Dengan begitu, masyarakat mengerti dan mengetahui akan pent- ingnya memberikan ASI bagi bayi, ” terangnya.

Acara tersebut dihadiri Dani Aswar Anas, ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyuwangi. Dani langsung memberikan hadiah bagi peserta yang bisa menjawab quisoner dengan benar. Dalam sambutannya, Dani mengingatkan pentingnya mening- katkan perilaku sadar gizi, sehingga generasi muda yang akan datang lebih cerdas dan sehat. “Tolong didukung program Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tentang kampanye ASI eksklusif,” imbaunya.

Andri menambahkan, acara itu diselenggarakan atas dasar survei K3 tahun 2011 bahwa tingkat pemakaian ASI eksklusif di kalangan masyarakat masih rendah. Hanya 66,5 persen. Sehingga upaya itu diharapkan menjadi titik tolak penggerakan terciptanya komitmen di masyarakat untuk menggunakan ASI sebagai sumber makanan bayi usia 0 sampai 6 bulan. “Ini demonstrasi pertama kali,” ujarnya dengan bangga. (radar