Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Budaya  

Gerhana Matahari 38 Menit

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

gerhanaTEGALSARI – Terjadinya gerhana matahari di Banyuwangi mendapat perhatian khusus jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) di Provinsi Jawa Timur (Jatim) siang kemarin (29/4). Sejumlah PCNU di Jatim, seperti Gresik, Pasuruan, Jember, Banyuwangi, dan Madura, secara khusus melakukan pemantauan gerhana matahari di halaman Pondok Pesantren Manba’ul Huda, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi.

Menggunakan peralatan canggih, tim Lajnah Falakiah dari PCNU Gresik akhirnya bisa melihat gerhana matahari yang berlangsung sekitar 38 me nit 30 detik. “Yaitu gerhana ter lihat mulai pukul13:47;09 hingga 14;25;21,” kata Ketua Tim Pemantau Gerhana dari Gresik, Haji Abdul Mu’id Zahidsore kemarin. Gus Muid—sapaan akrab H. Abdul Mu’id Zahid mengatakan,pemantauan gerhana selama 38 menit 30 detik tersebut adalah salah satu cara untuk membuktikan metode se jumlah kitab kuning yang ditulis para ulama NU. 

Dalam salah satu kitab tersebut ada metode penghitungan bulan. Kitab itu Ad-Darul-Al Anieg yang ditulis KH. Ghozali MF dari Sampang. Dalam kitab yang ditulis kiai asal Madura itu disebutkan, gerhana kemarin diperkirakan terjadi pada pukul 13:46:27 hingga 14:25:34. “Nah, dari hasil penglihatan yang kita lakukan tadi, hitungan yang dilakukan Kiai Ghozali dengan yang kita lihat atau kita buktikan tadi selisihnya hanya sedikit,” jelasnya.

Sekadar tahu, tim Lajnah Fa lakiah dari Gresik dan PCNU yang lain memulai kegiatan pemantauan di Ponpes Manbaul Huda sejak pagi. Mereka mengawali kegiatan dengan menggelar diskusi tentang ilmu falakh atau metode penghitungan bulan di serambi masjid sejak pagi.   Usai salat duhur, tim melakukan pemantauan gerhana.  

Begitu gerhana terlihat dan para pengunjung juga bisa menyaksikan melalui layar proyektor, bersamaan dengan itu para santri Ponpes Manbaul Huda melakukan salat khusuf atau salat gerhana. Sementaraitu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melansir, di Bumi Blambangan, fenomena alam tersebut terjadi antara pukul 13.50 sampai sekitar pukul 14.20 atau sekitar 30 menit.

Prakirawan Stasiun Meteorologi Banyuwangi, Gigik Nurbaskoro mengatakan, gerhana matahari tersebut bisa dilihat di wilayah Jatim bagian selatan, termasuk Banyuwangi. “Gerhana matahari kali ini terjadi mulai pukul 13.50, puncaknya pukul 14.06, dan berakhir sekitar pukul 14.20,” ujarnya. Gerhana tersebut sebenarnya adalah gerhana matahari cincin. BMKG melansir, gerhana matahari itu terjadi akibat ujung bayangan umbra (bayangan inti) bulan tidak sampai kepermukaan bumi. (radar)