Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Gropyokan Pakai Asap Belerang

gobyokanSEMPU – Hama tikus masih menjadi momok menakutkan bagi para petani. Betapa tidak, serangan tikus bisa merusak lahan pertanian. Akibatnya, para petani Banyuwangi terancam gagal panen. Nah, untuk mencegah gagal panen, banyak cara yang dilakukan, salah satunya melakukan gerakan gropyokan tikus. Seperti yang dilakukan di Desa Temuasri, Kecamatan Sempu, kemarin.

Para petani ternyata punya cara khusus untuk membasmi tikus agar tidak berkembang pesat. Yang istimewa, mereka menggunakan gas elpiji untuk menyemprotkan asap belerang ke dalam lubang tikus yang dianggap aktif. Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Sempu, Subroto Abd. Sukur mengungkapkan, gerakan gropyokan tikus itu memanfaatkan limbah belerang Gunung Ijen.

 ’Kita siapkan limbah belerang 8 ton untuk lahan pertanian di Kecamatan Sempu,” ungkap Subroto saat memimpin gerakan kemarin. Menurut dia, limbah belerang itu tidak beli. Oleh karena itu, sayang jika hal itu tidak dimanfaatkan. ‘’Ini baru pertama kali lakukan, dan langkah kita ini bisa dijadikan contoh BPP yang lain. Eman-eman kalau tidak dimanfaatkan,” tuturnya. Dia menyebut, limbah be lerang itu bakal dibagikan kepada para petani yang tersebar di tujuh desa di Kecamatan Sempu.

Di harapkan, para petani kompak menggelar gropoyoan ti kus. ‘’Kita komitmen agar para petani tidak gagal panen,” tekadnya. Kepala Desa Temuasri, Ali Sodikin menjelaskan, luas la han di desanya mencapai 467 hektare. Sejauh ini, para petani sudah berusaha melakukan mengantisipasi. “. (radar)