Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Harga Cabai Rawit Turun Rp 50 Ribu

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

hargaBANYUWANGI – Setelah sempat me nyen tuh harga Rp 80 ribu per kilogram (Kg) menjelang Lebaran lalu, kabar baik ak hirnya datang dari cabai  rawit. Betapa ti dak, tiga hari terakhir para pe dagang men jual komoditas berasa pe das tersebut “ha nya” Rp 30 ribu per Kg. Ar tinya, harga cabai rawit turun drastis se besar Rp 50 ribu per Kg dalam tempo sepekan. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi di Pasar Banyuwangi menyebutkan, harga komo ditas yang juga dikenal dengan sebutan cabai litik itu sebelumnya terus meroket.

Pada pertengahan Juni lalu, harga cabai ra wit di pasar tradisional Rp 24 ribu per Kg. Selang dua pekan, tepatnya pada akhir Juni lalu, harga cabai rawit naik signifi kan menjadi Rp 40 ribu per Kg. Menginjak bulan Juli, cabai rawit semakin menjadi bahan rasan-rasan konsumen. Pasalnya, kala itu harga komoditas yang satu itu mencapai Rp 60 ribu per Kg. Bahkan, awal Ramadan, yakni saat permintaan kon sumen meningkat, harga cabai rawit di pasaran “tembus” Rp 80 ribu per Kg.

Harga sebesar Rp 80 ribu itu cukup lama bertahan, yakni sam pai menjelang Idul Fitri lalu. Nah, pasca Lebaran, har ga cabai rawit merosot. Ti dak tanggung-tanggung, pe nurunan harga cabai rawit mencapai Rp 50 ribu per Kg. “Tiga hari terakhir harga cabai rawit tu run drastis dari Rp 80 ribu per Kg menjadi Rp 30 ribu per Kg,” ujar Sugiono, 33, seorang pe dagang di Pasar Banyuwangi kemarin (14/8). Sugiono mengatakan, pe nuru nan harga cabai rawit terjadi lan taran stok mulai melimpah.

Bah kan, dia memprediksi tren penurunan harga cabai rawit akan berlanjut. Sebab, me nurut dia, beberapa daerah su dah mulai panen cabai rawit, sa lah satunya Madura. “Saat ini stok cabai rawit melimpah. Tren penurunan harga (cabai rawit) ini kemungkinan besar akan berlanjut. Sebab, wilayah Madura dan beberapa daerah lain sudah mulai panen,” paparnya. Penurunan harga cabai rawit tersebut tentu disambut gem bira kalangan konsumen.

Se perti dikatakan Firda, 29, kon sumen asal Kelurahan Tu kangkayu, Kecamatan Banyuwangi. Dia mengaku senang harga cabai rawit turun, se hingga dia bisa menghemat pe ngeluaran untuk memenuhi ke butuhan masak sehari-hari. Firda berharap, prediksi pedagang bahwa harga cabai ra wit akan terus turun benar-benar terjadi. “Sebagai pembeli, saya senang kalau harga bahan- bahan yang saya beli murah. Semoga harga cabai ra wit benar-benar turun lagi,” pungkasnya.

TOMAT DAN RANTI IKUT TURUN

SEMENTARA itu, di saat harga cabai ra wit turun drastis, tren serupa juga terjadi pada beberapa jenis bumbu ma sakan lain. Pada periode yang nya ris bersamaan, cabai merah, tomat, ranti, dan “pasangan gan da” bawang merah dan ba wang putih, juga turun har ga cukup signifikan. Pe nurunan harga masingma sing jenis bumbu masak tersebut bervariasi, mu lai Rp 2 ribu per Kg hing ga Rp 20 ribu per Kg Sugiono, 33, seorang pe da ga ng di Pasar Ba nyuwangi me ngatakan, beberapa hari te rak hir harga cabai merah turun dari Rp 30 ribu per Kg menjadi Rp 18 ribu per Kg.

Harga tomat juga turun, yakni dari Rp 20 ribu per Kg menjadi Rp 14 ribu per Kg. Har ga ranti juga demikian. Komoditas yang satu itu turun harga dari Rp 24 ribu per Kg men jadi Rp 16 ribu per Kg. Harga bawang putih dan bawang merah kom pak turun. Jika sebelum Idul Fitri lalu  har ga bawang putih di pasaran Rp 12 ribu per Kg, kemarin (14/8) harga bawang putih “ha nya” Rp 10 ribu per Kg. “Penurunan har ga bawang merah lebih besar lagi, yakni dari Rp 80 ribu per Kg menjadi Rp 60 ribu per Kg,” tuturnya.

Masih kata Sugiono, beberapa jenis bumbu tersebut turun harga akibat stok di pasar mulai membeludak. Dikatakan, lan taran harga cukup murah, permintaan kon sumen kini kembali normal. “Saat harga bumbu mahal, konsumen yang biasanya membeli satu Kg bumbu, paling banyak ha nya beli setengah Kg. Namun, saat harga bumbu turun seperti saat ini, pembelian kon sumen kembali normal,” pungkasnya. (radar)