Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Hindari Calo Listrik, PLN Terapkan Sarjitu

SERAH TERIMA: Agung Surana (kiri) memberikan kunci duplikat mobil Sarjitu.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
SERAH TERIMA: Agung Surana (kiri) memberikan kunci duplikat mobil Sarjitu.

BANYUWANGI – PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN), Area Pelayanan Jaringan (APJ) Banyuwangi mengenalkan Program Pemasaran Siji Pitu (Sarjitu), Jumat (11/5) lalu. Launching yang dilakukan di halaman depan PLN Banyuwangi itu bertujuan mendukung pertumbuhan penjualan kWh sebesar 17 persen dibanding tahun lalu.

Pengenalan Sarjitu ditandai peluncuran dua unit mobil yang siap keliling untuk memasarkan listrik secara door to door  di seluruh wilayah Banyuwangi. Selain itu, hadirnya Sarjitu ini untuk memangkas banyaknya calo dan memaksimalkan pelayanan sambungan baru. “Petugas Sarjitu ini akan mendatangi calon pelanggan di pelosok pedesaan.

Selama ini image  yang ada pasang baru itu lama, berbelit, dan mahal. Belum lagi pakai jasa calo. Dengan adanya Sarjitu, kami harapkan bisa terpangkas dan layanan bisa diberikan secara baik,” kata Manager APJ PLN Banyuwangi, Ir. Agung Surana. Agung menjelaskan, Sarjitu ini merupakan upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta tercapainya pertumbuhan pelanggan dan kWh jual area Banyuwangi sebesar 17 persen di tahun 2012.

Untuk itu, diperlukan kerja keras dan cerdas oleh seluruh tim, termasuk mitra kerja. Karena pertumbuhan kWh jual dan pertumbuhan pelanggan tahun 2011 area Banyuwangi hanya mencapai 7 persen. Kalau kondisi tahun ini sama dengan tahun lalu, masih ada selisih kekurangan sebesar 10 persen yang harus diperjuangkan.

Untuk itu, agar target 2012 dapat dicapai, diperlukan langkah strategis. Antara lain, melaksanakan proses bisnis pasang baru dan tambah daya secara konsisten, melaksanakan komitmen hari pelayanan maksimal sesuai tingkat mutu pelayanan yang sudah dideklarasikan. Yaitu pasang baru s/d 5.500 VA sudah harus menyala paling lama lima hari kerja, sejak pelanggan membayar biaya penyambungan, 25 hari untuk yang memerlukan perluasan JTR dan 85 hari untuk yang memerlukan perluasan JTR/JTM/GTT.

Selain itu melaksanakan Bung Sigap (Penyambungan Singkat Gak Ada Suap) serta melaksanakan PPJB-2 secara konsisten. Guna mendukung langka-langkah tersebut, kata Agung, PLN Area Banyuwangi telah melaksanakan kontrak terbuka YanBung (Pelayanan Penyambungan), pemasangan JTR, JTM dan GTT. Sehingga pelaksanaan penyambungan baru maupun perubahan daya dapat memenuhi tingkat mutu pelayanan secara konsisten.

“Untuk itu, saya minta kepada asisten manager  dan administrasi serta manager rayon dapat memanfaatkan fasilitas ini secara optimal. Sehingga rantai pasang baru dapat diperpendek, pelanggan terhindar dari calon serta bisa memenuhi hari pelayanan daya s/d 5.500 VA tanpa perluasan maskimal lima hari kerja. Dan, saya berharap kepada mitra kerja untuk menyesuaikan kecepatan layanan sesuai dengan komitmen PLN,” pungkasnya. (radar)