Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Hutan Ditutup Pemdes, Warga Wadul Dewan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

hutanBANYUWANGI – Sebanyak 50-an warga Desa Kluncing, Kecamatan Licin, mendatangi kantor DPRD Banyuwangi kemarin (4/11). Puluhan warga yang sehari-hari bekerja sebagai perajin gedek itu wadul kepada wakil rakyat, lantaran lapangan pekerjaan mereka ditutup Pemerintah Desa (Pemdes) Kluncing. Puluhan warga Desa Kluncing itu ditemui Ketua Komisi II Ismoko dan anggota Komisi II DPRD, Taufik, di ruang rapat istimewa kantor DPRD Banyuwangi.

Di hadapan para wakil rakyat yang terhormat ter sebut, warga mengaku sudah tidak bekerja sekitar sepuluh hari terakhir. Itu terjadi lantaran Pemdes Kluncing mengirim surat kepada Perhutani agar kawasan hutan di wilayah kerjanya ditutup. Pemdes Kluncing berdalih, penutupan di lakukan lantaran debit air menyusut akibat marak penebangan bambu di hutan.

Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Mega Arum Desa Kluncing, Poniman mengatakan, Pemdes Kluncing mengirim surat kepada Perhutani agar lahan bambu di wilayah kerjanya ditutup. Padahal, sekitar 500 kepala keluarga (KK) Desa Kluncing menggantungkan penghasilan dari membuat gedek dan sesek berbahan baku bambu. Dikatakan, surat permintaan penutupan dari Pemdes Kluncing itu berakibat izin hak produksi di-pending untuk sementara waktu.

“Pemdes Kluncing menutup lapangan pekerjaan ratusan KK tanpa membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat. Sudah sepuluh hari kami tidak bekerja. Kami mohon DPRD membantu kami agar bisa kembali bekerja,” pintanya. Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD, Ismoko, mengaku pihaknya akan menggelar rapat dengar pendapat (hearing) terkait permasalahan tersebut pada Rabu (6/11) atau Kamis (7/11) mendatang. (radar)