Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Ibu Mertua Dipukul Pakai Kayu Balok

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: Radar Banyuwangi – Jawa Pos

BANYUWANGI – Menantu satu ini benar-benar kebangetan. Gara-gara tidak terima dilarang membuang sampah sembarangan, ibu mertuanya yang sudah berusia lanjut dipukul dengan balok kayu hingga bocor kepalanya, Senin (20/4/2020) kemarin.

Dilansir dari Radar Banyuwangi – Jawa Pos, pelaku yang sempat mengegerkan warga itu Desi Safitri (35) warga Dusun Sidorejo Wetan, RT 1, RW 4, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

Adapun korban yang juga mertuanya itu Payem (70) yang tinggal serumah dengan pelaku.

“Marah-marah dan memukul dengan kayu,” kata Payem.

Dia mengaku usai dipukul oleh menantunya itu langsung lari sambil teriak minta tolong pada warga. Saat itu, darah dari kepalanya terus bercucuran.

“Saya dipukul menggunakan balok kayu yang panjangnya setengah meter,” jelas Payem.

Tak hanya sekali, Payem mengaku kekerasan dari menantunya itu sering diterima. Itu karena menantunya itu, mengalami depresi berat akibat himpitan ekonomi. Bahkan, anaknya yang juga suami dari pelaku juga mengetahui.

“Anak saya juga hanya bisa diam, karena anak saya itu juga depresi. Jadi anak dan menantu saya depresi soal ekonomi,” katanya.

Selain disakiti, jelas Payem, dirinya juga sering dicaci maki. Malahan, menantunya itu juga pernah mengancam akan membunuh bila lapor ke polisi atau perangkat desa.

“Saya tidak berani bilang kepada siapa-siapa, meski sering dianiaya,” kata Payem.

Sementara itu, warga yang melihat aksi kejar-kejaran menantu dan mertua itu berusaha melerai. Selanjutnya, warga melaporkan ke Pemerintah Desa Yosomulyo.

“Kami memberikan pertolongan kepada korban dengan membawa ke rumah sakit,” terang Sekretaris Desa Yosomulyo Mohammad Asrofi.

Kondisi anak dan menantu korban itu, jelas Asrofi, mengalami depresi berat setelah pulang dari Kalimantan. Warga sekitar juga sering mendengar teriakan nenek tua itu saat dianiaya. Namun, mereka tidak berani menengoknya.

“Masih beruntung nyawa nenek itu dapat terselamatkan dan tidak sampai luka berat,” kata Asrofi.

Agar kejadian itu tidak terulang, lanjut Asrofi, Pemerintah Desa Yosomulo akan membawa anak dan menantu korban ke Poli Jiwa Puskesmas Licin. Sebab, jika dibiarkan akan berdampak buruk bagi kesehatan korban.

“Saat ini korban syock berat,” pungkas Asrofi.