Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Industri Gula Banyuwangi Pulih, Aktivitas Angkut Tebu di Glenmore Kembali Lancar

industri-gula-banyuwangi-pulih,-aktivitas-angkut-tebu-di-glenmore-kembali-lancar
Industri Gula Banyuwangi Pulih, Aktivitas Angkut Tebu di Glenmore Kembali Lancar

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Kondisi industri gula di Banyuwangi yang sempat terganggu akibat aksi mogok kerja para sopir truk pada akhir Juni 2025 lalu, kini mulai kembali normal.

Aktivitas Tebang Muat Angkut (TMA) di wilayah kerja pabrik gula PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) di Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, sudah kembali berjalan seperti biasa, kemarin (21/10).

Salah satu sopir truk pengangkut tebu, Yitno, mengatakan bahwa volume muatan tebu mulai meningkat sejak aksi mogok kerja berakhir.

“Sekarang sudah mulai normal, sopir bisa angkut sampai 20 rit dibanding sebelumnya hanya tiga rit saja,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Genteng.

Namun, kata Yitno, dalam sehari para sopir kini hanya bisa melakukan satu kali pengangkutan.

Hal itu berbeda dengan sebelumnya, ketika mereka bisa melakukan dua hingga tiga kali angkut jika lokasi tebang tidak terlalu jauh dari pabrik.

Baca Juga: Kecelakaan Tragis di Srono Banyuwangi, Pemotor Lansia Tewas di Lokasi Kejadian

“Meski hanya sekali angkut, tapi satu kali itu bisa sampai 20 rit. Lebih banyak dibanding dulu saat grabber bermasalah,” tandasnya.

Sayangnya, ia menambahkan, masa giling tebu di Banyuwangi tidak akan berlangsung lama lagi.

Dari sejumlah petak tebu yang menjadi pasokan untuk PT SGN Glenmore, sebagian besar telah selesai dipanen.

“Informasi dari teman-teman, masa giling tinggal sebentar lagi selesai. Operasional sopir sempat terhenti karena ada masalah dengan vendor beberapa waktu lalu,” jelas Moh. Taufan, juru bicara sopir yang sebelumnya ikut menyuarakan kekecewaan terhadap hasil tender penyedia alat berat jenis grabber.

Seperti diberitakan sebelumnya, industri gula di Banyuwangi sempat terancam berhenti total. Para sopir truk pengangkut tebu melakukan aksi mogok kerja massal sejak Sabtu (28/6) hingga Minggu (29/6).

Akibat aksi tersebut, aktivitas TMA di wilayah kerja pabrik gula PT SGN Glenmore sempat mandek total.

Aksi para sopir bukan tanpa alasan. Mereka memprotes hasil tender penyedia alat berat jenis grabber yang dimenangkan oleh PT Fajar. Ratusan truk diparkir di sekitar area pabrik sebagai bentuk protes.


Page 2


Page 3

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Kondisi industri gula di Banyuwangi yang sempat terganggu akibat aksi mogok kerja para sopir truk pada akhir Juni 2025 lalu, kini mulai kembali normal.

Aktivitas Tebang Muat Angkut (TMA) di wilayah kerja pabrik gula PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) di Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, sudah kembali berjalan seperti biasa, kemarin (21/10).

Salah satu sopir truk pengangkut tebu, Yitno, mengatakan bahwa volume muatan tebu mulai meningkat sejak aksi mogok kerja berakhir.

“Sekarang sudah mulai normal, sopir bisa angkut sampai 20 rit dibanding sebelumnya hanya tiga rit saja,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Genteng.

Namun, kata Yitno, dalam sehari para sopir kini hanya bisa melakukan satu kali pengangkutan.

Hal itu berbeda dengan sebelumnya, ketika mereka bisa melakukan dua hingga tiga kali angkut jika lokasi tebang tidak terlalu jauh dari pabrik.

Baca Juga: Kecelakaan Tragis di Srono Banyuwangi, Pemotor Lansia Tewas di Lokasi Kejadian

“Meski hanya sekali angkut, tapi satu kali itu bisa sampai 20 rit. Lebih banyak dibanding dulu saat grabber bermasalah,” tandasnya.

Sayangnya, ia menambahkan, masa giling tebu di Banyuwangi tidak akan berlangsung lama lagi.

Dari sejumlah petak tebu yang menjadi pasokan untuk PT SGN Glenmore, sebagian besar telah selesai dipanen.

“Informasi dari teman-teman, masa giling tinggal sebentar lagi selesai. Operasional sopir sempat terhenti karena ada masalah dengan vendor beberapa waktu lalu,” jelas Moh. Taufan, juru bicara sopir yang sebelumnya ikut menyuarakan kekecewaan terhadap hasil tender penyedia alat berat jenis grabber.

Seperti diberitakan sebelumnya, industri gula di Banyuwangi sempat terancam berhenti total. Para sopir truk pengangkut tebu melakukan aksi mogok kerja massal sejak Sabtu (28/6) hingga Minggu (29/6).

Akibat aksi tersebut, aktivitas TMA di wilayah kerja pabrik gula PT SGN Glenmore sempat mandek total.

Aksi para sopir bukan tanpa alasan. Mereka memprotes hasil tender penyedia alat berat jenis grabber yang dimenangkan oleh PT Fajar. Ratusan truk diparkir di sekitar area pabrik sebagai bentuk protes.