Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Ingin Bangun TPST di Lokasi Banjir Bandang

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

KALIBARU, Jawa Pos Radar Genteng – Banjir yang kerap terjadi di Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Genteng, selain karena alih komoditi tanam di sejumlah perkebunan, diduga juga karena sampah. Itu seperti banjir bandang pada Kamis (3/11) setahun lalu.

Sungai Iyas yang sempat meluap hingga mengakibatkan 90 kepala keluarga (KK) kehilangan rumah itu, di bagian hulu ada lahan yang dijadikan tempat pembuangan sampah (TPS). Hingga kini, sampah di tempat itu menggunung. “Dua hari sekali truk datang untuk mengambil sampah itu,” kata Kepala Desa Kalibaru Wetan, Muhammad Taufiq.

Menurut Taufiq, TPS yang berada di sebelah utara perkampungan warga yang dihantam banjir itu, dibuat pembuangan sampah dari lingkungan yang berada di selatan Pasar Kalibaru, Desa Kalibaru Wetan. Selain itu, juga dari Dusun Karang Gudang, Desa Kalibaru Wetan. “Yang dibuang ke sana (sampah) dari berbagai wilayah, setiap wilayah ada kendaraannya sendiri-sendiri,” ungkapnya.

TPS yang berada di pinggiran Sungai Iyas itu, terang dia, sampahnya sering menggunung. Sebagian sampah jatuh ke sungai dan terbawa arus sungai. “Kami sedang membahas pembangunan TPS yang lebih layak,” katanya.

Lahan yang cukup luas di sekitar TPS itu, jelas dia, rencananya akan dipakai pembangunan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) seperti di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. “Ada rencana bangun TPST seperti di Muncar, kita juga berpikir membangun perkampungan baru (relokasi warga terdampak banjir) di dekat situ,” terangnya.(sas/abi)

 

KALIBARU, Jawa Pos Radar Genteng – Banjir yang kerap terjadi di Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Genteng, selain karena alih komoditi tanam di sejumlah perkebunan, diduga juga karena sampah. Itu seperti banjir bandang pada Kamis (3/11) setahun lalu.

Sungai Iyas yang sempat meluap hingga mengakibatkan 90 kepala keluarga (KK) kehilangan rumah itu, di bagian hulu ada lahan yang dijadikan tempat pembuangan sampah (TPS). Hingga kini, sampah di tempat itu menggunung. “Dua hari sekali truk datang untuk mengambil sampah itu,” kata Kepala Desa Kalibaru Wetan, Muhammad Taufiq.

Menurut Taufiq, TPS yang berada di sebelah utara perkampungan warga yang dihantam banjir itu, dibuat pembuangan sampah dari lingkungan yang berada di selatan Pasar Kalibaru, Desa Kalibaru Wetan. Selain itu, juga dari Dusun Karang Gudang, Desa Kalibaru Wetan. “Yang dibuang ke sana (sampah) dari berbagai wilayah, setiap wilayah ada kendaraannya sendiri-sendiri,” ungkapnya.

TPS yang berada di pinggiran Sungai Iyas itu, terang dia, sampahnya sering menggunung. Sebagian sampah jatuh ke sungai dan terbawa arus sungai. “Kami sedang membahas pembangunan TPS yang lebih layak,” katanya.

Lahan yang cukup luas di sekitar TPS itu, jelas dia, rencananya akan dipakai pembangunan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) seperti di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. “Ada rencana bangun TPST seperti di Muncar, kita juga berpikir membangun perkampungan baru (relokasi warga terdampak banjir) di dekat situ,” terangnya.(sas/abi)

 

source