Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Jadi Benchmark Pembangunan Daerah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BENCMARKBANYUWANGI – Banyuwangi tampaknya menjadi jujugan favorit studi banding daerah lain. Hampir setiap hari ada kunjungan ke Bumi Blambangan untuk melakukan benchmarking pelayanan publik dan pengembangan pariwisata.

Seperti yang dilakukan Pemkab Kediri kemarin (13/4). Rombongan asal Kediri tersebut dipimpin kepala badan kepegawaian daerah (BKD) setempat, Joko Suwono, dan didampingi Widya Iswara Badan Diklat Provinsi Jawa Timur, Hary Wahyudi. Mereka diterima Bupati Abdullah Azwar Anas di lounge pelayanan publik kantor pemkab.

Bupati Anas menyambut baik kedatangan 40 orang yang merupakan peserta Diklatpim IV angkatan 39 Kabupaten Kediri tersebut. Anas mengatakan, benchmarking perlu dilakukan untuk memajukan suatu daerah.

“Jika kita ingin mendorong percepatan, benchmarking adalah hal penting yang harus kita lakukan,” ujarnya. Menurut Bupati Anas, kunci pengembangan daerah adalah konsep dan inovasi. Sebab, konsep dan inovasi yang berbeda akan menghasilkan rasa yang berbeda pula.

“Kami akan terus meningkatkan inovasi, khususnya untuk pelayanan publik dan reformasi birokrasi. Ke depan, inovasi yang kami buat harus paralel dengan peningkatan ekonomi,” kata dia. Bupati Anas mencontohkan, sepanjang tahun 2014, Banyuwangi mencatatkan inflasi terendah di jawa Timur, yakni 6,59 persen.

lnflasi tertinggi ditempati Malang 8,14 persen, disusul Sumenep 8,04 persen, dan Surabaya 7,90 persen. Tingkat lnflasi Banyuwangi juga di bawah inflasi nasional yang mencapai 8,36 persen. Begitu pula dengan pendapatan per kapita masyarakat Banyuwangi melonjak tajam hingga 70 persen dari Rp 14,97 juta pada 2010 menjadi Rp 25,5 juta pada 2014.

Anas menuturkan, pihaknya terus melakukan upaya percepatan reformasi birokrasi di Banyuwangi. Percepatan birokrasi itu bisa ditempuh dengan memanfaatkan teknologi informasi Peran serta masyarakat juga sangat penting menopang keberhasilan pembangunan di suatu daerah. Untuk mendorong partisipasi publik, Pemkab Banyuwangi menggelar ajang Banyuwangi Festival.

“Ada banyak cara yang bisa ditempuh untuk memajukan kota kita. Kebetulan masyarakat Banyuwangi basis budayanya kental. Jadi budaya tersebut yang kami angkat ke permukaan,” kata dia. Mendengar paparan Bupati Anas, Joko Suwono, berharap ada perubahan yang bisa dilakukan di daerah asalnya. “

Kami berharap ada perubahan yang bisa kami ciptakan didaerah kami setelah kunjungan ini. Khususnya terkait pelayanan publik,” cetusnyaa. Joko menuturkan, di era serba terbuka dan transparan seperti saat ini, sudah saatnya birokrat merespons dengan birokrasi yang sesuai dengan zaman.

“Kami menilai Banyuwangi punya semua itu. Banyuwangi punya kelebihan dibanding kabupaten lainnya, terutama terkait dengan inovasi0-inovasi yang dibuat,” tandasnya. Usai berumah tamah dengan bupati, rombongan menyempatkan diri untuk mengunjungi Pendapa Sabha Swagata Blambangan.

Setelah itu, mereka langsung dibagi sesuai fokusnya, yakni di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT), RSUD Blambangan, dan Dinas Koperasi dan UMKM. Rombongan tersebut dijadwalkan berada di Banyuwangi hingga 16 April mendatang. (radar)