sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Sektor Genteng turun tangan menanggapi keluhan warga yang melintas di jalan raya di kawasan Jembatan Mayit.
Warga mengeluhkan banyaknya tanah liat yang menempel di jalan di perbatasan Dusun Nganjukan, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu dan Dusun Resomulyo, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng tersebut.
Banyaknya tanah liat yang menempel di aspal membuat kondisi jalan berlumpur dan licin saat hujan dan berdebu saat kemarau.
Hal itu diindikasi dipicu banyaknya truk tebu yang berlalu-lalang di jalan tersebut.
Petugas Damkarmat Sektor Genteng Irfan Supanut mengatakan, pihaknya mendapat laporan masyarakat tentang banyaknya tanah liat yang menempel di jalan tersebut.
“Warga minta dibantu pembersihan menggunakan semprotan,” ujarnya.
Pantauan wartawan di lapangan menyebutkan, tanah liat menempel di badan jalan aspal sepanjang satu kilometer.
Material yang berceceran di jalanan itu berasal dari perkebunan tebu yang berlokasi tidak jauh dari jalur arteri penghubung Kecamatan Genteng dan Sempu.
“Banyak mobil keluar dari perkebunan tebu, saat keluar rodanya membawa tanah dan menempel di jalan,” kata Irfan.
Irfan mengungkap, petugas menghabiskan lebih dari satu tangki berisi 5 ribu liter air untuk membersihkan tanah liat yang mengering itu.
“Kita juga harus pakai alat bantu seperti sekop dan cangkul untuk mengeruk tanah liat yang telanjur mengering itu,” katanya.
Karena tanah liat itu sulit dibersihkan, petugas hanya mampu membersihkan 500 meter jalan dalam kurun 2 jam.
“Itu perlu bantuan orang banyak, lumpurnya sudah menempel, mengandalkan semprotan air bertekanan saja tidak cukup,” ucapnya.
Irfan mengatakan, sebelumnya pihak perkebunan sudah melakukan pembersihan.
Page 2
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Sektor Genteng turun tangan menanggapi keluhan warga yang melintas di jalan raya di kawasan Jembatan Mayit.
Warga mengeluhkan banyaknya tanah liat yang menempel di jalan di perbatasan Dusun Nganjukan, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu dan Dusun Resomulyo, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng tersebut.
Banyaknya tanah liat yang menempel di aspal membuat kondisi jalan berlumpur dan licin saat hujan dan berdebu saat kemarau.
Hal itu diindikasi dipicu banyaknya truk tebu yang berlalu-lalang di jalan tersebut.
Petugas Damkarmat Sektor Genteng Irfan Supanut mengatakan, pihaknya mendapat laporan masyarakat tentang banyaknya tanah liat yang menempel di jalan tersebut.
“Warga minta dibantu pembersihan menggunakan semprotan,” ujarnya.
Pantauan wartawan di lapangan menyebutkan, tanah liat menempel di badan jalan aspal sepanjang satu kilometer.
Material yang berceceran di jalanan itu berasal dari perkebunan tebu yang berlokasi tidak jauh dari jalur arteri penghubung Kecamatan Genteng dan Sempu.
“Banyak mobil keluar dari perkebunan tebu, saat keluar rodanya membawa tanah dan menempel di jalan,” kata Irfan.
Irfan mengungkap, petugas menghabiskan lebih dari satu tangki berisi 5 ribu liter air untuk membersihkan tanah liat yang mengering itu.
“Kita juga harus pakai alat bantu seperti sekop dan cangkul untuk mengeruk tanah liat yang telanjur mengering itu,” katanya.
Karena tanah liat itu sulit dibersihkan, petugas hanya mampu membersihkan 500 meter jalan dalam kurun 2 jam.
“Itu perlu bantuan orang banyak, lumpurnya sudah menempel, mengandalkan semprotan air bertekanan saja tidak cukup,” ucapnya.
Irfan mengatakan, sebelumnya pihak perkebunan sudah melakukan pembersihan.






