Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Jalan Sehat Bersarung Semarakkan Hari Santri di Banyuwangi

Ketua PCNU KH. Masykur Ali didampingi Heru Susanto, Hj. Nihayatul Wafiroh, dan Forpimka Genteng melepas jalan santai kemarin pagi (21/10).
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Ketua PCNU KH. Masykur Ali didampingi Heru Susanto, Hj. Nihayatul Wafiroh, dan Forpimka Genteng melepas jalan santai kemarin pagi (21/10).

GENTENG – Jalan santai yang digelar Rabithah Ma`ahid Islamiyah NU (RMI NU) atau asosiasi pondok pesantren Kabupaten Banyuwangi, berlangsung semarak kemarin pagi (21/10). Para santri dengan mengenakan sarung dan kopiah, jalan kaki dengan start gedung Bulog di jalan KH. Hasyim Asyari, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng dan finis di RTH Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng.

Acara jalan santai yang diikuti ribuan santri dari pondok pesantren di Kabupaten Banyuwangi itu, digelar dalam rangka memperingati hari santri nasional yang jatuh pada hari ini. Kegiatan itu, mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat.

Sepanjang jalan yang dilewati, tampak warga berjejer di pinggir jalan. Jalan sehat ini memang tidak seperti biasa. Para peserta yang jalan menyusuri Kota Genteng semuanya mengenakan sarung dan kopiah. Malahan, Forpimka Genteng dan para undangan juga mengenakan sarung dan kopiah. Mereka membaur dengan para santri dan para kiai.

Jalan santai yang digelar oleh RMI Banyuwangi itu, dilepas oleh Ketua PCNU Banyuwangi kH Masykur Ali dengan di dampingi Asisten Bidang Hukum Pemerintahan dan Pembangunan Heru Susanto.

“Para santri dan ulama berjasa dalam perjuangan bangsa,” ujar Ketua PCNU Banyuwangi KH Masykur Aly saat melepas jalan santai. Dalam jalan sehat itu terlihat, hadir anggota FPKB DPR RI, Hj. Nihayatul Wafiroh, Kabag Sumda Polres Banyuwangi, Kompol Mustakim, dari Fokpimka Genteng.

“Hari santri ini untuk mengenang resolusi jihad yang pernah dikeluarkan oleh almarhum KH, Hasyim Asyari dalam melawan penjajah Belanda,” ungkapnya.

Ketua RMI NU Banyuwangi KH. Ahmad Syafaat mengatakan, dalam peringatan hari santri dengan mengambil tema Santri Mandiri NKRI Hebat itu, bertujuan sebagai kaderisasi santri dan mengenalkan santri dan pondok pesantren sebagai lembaga mandiri pada masyarakat.  ”Mandiri dalam artian tidak tradisional,” tuturnya.

Menurut Gus Munip, dalam memperingati hari santri ini juga banyak digelar berbagai perlombaan, seperti lomba kaligrafi, baca Alquran, dan gerak jalan kreatif. “Selamat hari santri,” kata salah satu pengasuh Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari. (radar)