Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Jenazah Ilham Disambut Histeris

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Keluarga saat berada di makam almarhum Mahrizal Ilham Aulia.

USAI menjalani otopsi di RSUD Blambangan, jenazah Ilham langsung dibawa pulang ke rumah duka di Dusun Balak Kidul, Desa Balak, Kecamatan Songgon. Suasana haru langsung pecah ketika jenazah tiba di rumah duka pukul 13.20 kemarin. Tangisan histeris pun terdengar dari para anggota keluarga.

Para personel polisi dari Polsek Songgon juga banyak yang menangis atas kepergian rekannya tersebut. Istri Ilham, Ema lstiroha, adalah wanita yang paling histeris sesaat jenazah tiba. Bahkan, dia ,tidak kuasa menahan air mata dan nyaris pingsan usai turun dari mobil polisi yang mangantarkannya.

Dia pun terpaksa digotong oleh keluarga untuk masuk ke dalam rumah. Adik kandung korban, Radinal Aulia Akbar, 20, juga sesenggukan usai turun dari mobil. Lelaki bujang itu beberapakali ditenangkan oleh anggota keluarga yang lain.

Sedangkan, ibu kandung korban, Masturoh, tampak penuh kesedihan dan tampak tegar setelah melihat anaknya tidak bernyawa. Selain masyarakat luas, para pelayat juga datang dari satuan kepolisian.

Semua perwira dan anggota polisi dari satuan Polres Banyuwangi juga datang untuk menyatakan bela sungkawa atas kepergian Ilham. Wakapolres Banyuwangi Kompol Dony Setiawan Handaka tampak hadir.

Para pelayat seketika berdoa bersama di hadapan jenazah. Pihak keluarga korban menyampaikan terima kasih kepada semua warga yang hadir untuk memberi penghormatan terakhir kepada almarhum llham.

“Kami menyampaikan permohonan maaf kepada bapak ibu, jika almarhum punya salah, mohon dimaafkan,” ujar H. Bambang Hariyono, paman Ilham melalui pengeras suara. Setelah doa bersama dan pembacaan tahlil jenazah di bawa ke Masjid Baitur Rohim, yang tak jauh dari rumah duka untuk disalatkan.

Para pelayat tampak merasakan duka yang mendalam apalagi almarhum Ilham meningalkan seorang anak bernama Ferdial Krisna Aulia yang masih berusia 4 bulan. Usai disalatkan, jenazah langsung dibawa ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat.

Kasat Binmas Polres Banyuwangi AKP Imron menyampaikan terimakasih kepada semua warga. Polres Banyuwangi berduka dan kehilangan Ilham karena yang bersangkutan termasuk keluarga besar Polri.

Menurut dia, meninggalnya almarhum atas kehendak Tuhan. Oleh karena itu, dia meminta kepada para anggota keluarga untuk ikhlas dan tabah menerima atas kepergian almarhum Ilham alias iil.

“Mari kita doakan supaya almarhum diterima di sisi Allah. Diterima amal ibadahnya dan diampuni segala dosa-dosanya,” harapnya. Sementara itu, meninggalnya Mahrizal Ilham Aulia membuat keluarga merasakan duka yang mendalam.

Sebab, semasa hidup, Ilham merupakan tulang punggung keluarga. Sepeninggal almarhum, keluarga memiliki banyak harapan. Paman almarhum, Bambang Haryono menuturkan, bahwa pihak keluarga meminta supaya kasus insiden berdarah yang melibatkan Brigadir BD tetap dilanjutkan berdasar ketentuan hukum.

“Proses hukum harus jalan terus dan dilakukan secara transparan,” tuntutnya. Harapan ke dua, keluarga meminta pertanggungjawaban dari pihak polisi atas kejadian tersebut. Perlu diketahui, bahwa almarhum merupakan tulang punggung keluarga.

“Keponakan saya itu jadi tulangpunggung keluarga. Anaknya juga masih sangat kecil berusia 4 bulan,” ungkapnya. Masa depan sang anak juga perlu diperhatikan. Kini, seorang pahlawan keluarga itu telah tiada dengan meninggalkan anak semata wayang, seorang istri dan ibu.

“Kami minta supaya kelangsungan anak dan keluarga, itu saja. Tadi sudah ada niat baik dari polisi. Polisi menyerahkan sepenuhnya kepada pihak keluarga untuk yang terbaik,” tandasnya. (radar)