Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Jumlah TPS Pileg Berpotensi Bertambah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Ngobrol Pemilu (Ngopi) yang digelar PMII Cabang Banyuwangi di Hotel Santika Banyuwangi berlangsung gayeng pada Sabtu sore (25/3). Dalam acara itu, hadir sebagai narasumber Komisioner KPU Dian Mardiyanto, Komisioner Bawaslu Anang Lukman, Bidang Informasi MUI Ulun Trenggono, dan Ketua PWI Banyuwangi Syaifudin Mahmud.

Dalam acara yang dipandu Ketua PMII Cabang Banyuwangi M Farid Syahrudin dengan tema, menakar kesiapan penyelenggara dan peran media menyongsong Pemilu 2024 itu, Komisioner KPUD Dian Mardiyanto menyampaikan sampai saat ini persiapan KPUD untuk melaksanakan pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres) pada 14 Februari 2024 mendatang sudah tuntas. “Secara umum persiapan sudah selesai,” katanya.

Menurut Dian, kegiatan pencocokan dan penelitian (coklit) untuk calon pemilih, sudah selesai dilakukan oleh petugas dengan mendatangi ke rumahnya. “Coklit pada para calon pemilih sudah selesai dilakukan,” ujarnya.

Dari hasil coklit itu, Dian menyebut ada penemuan data kelebihan jumlah pemilih di tempat pemilihan suara (TPS). Sesuai dengan ketentuan yang ada, setiap TPS ada 300 pemilih. “Ada lima kecamatan yang kelebihan jumlah pemilih dalam TPS,” jelasnya.

Kelima kecamatan itu, terang dia, Kecamatan Kalibaru, Kalipuro, Cluring, Giri, dan Purwoharjo. Untuk TPS yang kelebihan jumlah pemilih itu, itu kemungkinannya bisa ditambah TPS. Tapi untuk keputusannya, tergantung hasil rapat pleno KPUD. “Nanti aka nada pleno mengenai kelebihan jumlah pemilih di TPS itu,” jelasnya.

Bila dalam pleno itu memutuskan perlu ada TPS baru, masih kata dia, maka aka nada penambahan TPS, setidaknya di lima kecamatan itu. Sehingga, jumlah TPS yang kini berjumlah 5.195 TPS akan bertambah menjadi 5.200 TPS. “Semua tunggu keputusan pleno,” ungkapnya.

Komisoner Bawaslu Anang Lukman menyampaikan, dalam menghadapi Pemilu Bawaslu akan menjadi pengawas yang baik. Semua tahapan akan dilakukan pengawasa. “Meski kita terlihat akrab dan guyon, aslinya hubungan sering ‘panas’,” katanya.

Anang menyebut apa yang dilakukan KPUD selalu dipanatu. Bila memang dianggap kurang baik, maka akan diingatkan dan diberi rekomendasi. “Saya sama mas Dian kadang kurang baik, aku kirimi WA tidak dijawab juga,” cetusnya.

Ketua PWI Banyuwangi Syaifudin Mahmud menyampaikan para wartawan selama ini menjadi kontrol dalam setiap tahapan Pemilu. Kebijakan yang dilakukan KPUD dan Bawaslu, juga sering disorot dengan tajam. “Ya maaf, kita sering menyoroti yang dilakukan KPUD dan Bawaslu,” terang Pemred Jawa Pos Radar Banyuwangi itu.

Pria yang biasa disapa aif itu menyampaikan, selama ini para wartawan, terutama yang tergabung dalam PWI Banyuwangi bekerja secara profesional. “Apa yang ditulis teman-teman sesuai dengan fakta yang ada,” katanya.

Aktivis yang juga bidang informasi MUI Ulun Trenggana dalam acara itu mengajak para kader PMII untuk selalu kritis dalam setiap menghadapi persoalan yang ada. “Kader PMII harus selalu kritis, cuma sayangnya sekarang tidak banyak yang mau menjadi jurnalis,” ujarnya.(abi)

source