Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kampus Kawah Penggodok Sarjana Calon Pemimpin

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Sudah menjadi kewajiban semua rakyat Indonesia untuk memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus. Tak luput, sebagai yayasan yang kampus dan sekolahnya menyandang nama keramat, 17 Agustus 1945, Yayasan Perpenas juga melaksanakan upacara. Bertempat di halaman kampus Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi, yang juga diikuti oleh Sekolah Menengah Atas 17 Agustus 1945 (Smatag) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Sritanjung, tepat pukul 07.00, upacara bendera dilaksanakan.

Turut sebagai peserta upacara, seluruh jajaran dosen hingga Rektor Untag Banyuwangi, serta pengurus yayasan Perpenas. Bertindak sebagai Pembina upacara, Waridjan sekaligus Ketua Yayasan Perpenas 17 Agustus 1945 Banyuwangi bermaklumat, saat usia Indonesia sudah 68 tahun, Seharusnya sudah memasuki usia yang matang. Namun kenyataannya, masih banyak yang kurang dari makna kata merdeka. Dahulu, rakyat Indonesia berperang melawan penjajah. Saat ini, bangsa Indonesia berperang dengan saudara sendiri. Ditandai dengan banyaknya konflik horizontal di tanah air.

Tanpa mencari kambing hitam atau salah pemimpin, kata Waridjan, sebenarnya masyarakat Indonesia sudah meninggalkan empat pilar kebangsaan yang digagas oleh pahlawan nasional 68 tahun lalu. Empat pilar yang dimaksud adalah, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika. Waridjan juga berpesan kepada jajaran penyelenggara pendidikan di bawah Yayasan Perpenas 17 Agustus 1945 Banyuwangi.

Terutama Untag Banyuwangi yang mencetak calon sarjana yang nantinya akan menjadi pemimpin penerus bangsa. Ibaratnya, Kampus merah putih yang berlokasi di jalan Adi Sucipto 68 Banyuwangi ini adalah kawah candra dimuka para calon Sarjana. Setelah lulus,mereka sudah siap menjadi pemimpin dengan landasan empat pilar kebangsaan. Upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 68 kemarin (17/8) terbilang sedikit berbeda. Pada pengujung acara, peserta upacara disuguhi oleh penampilan dua orang diva dari alumni Untag dan siswa Smatag yang menyanyikan lagu-lagu perjuangan. (radar)