sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Kapal cepat yang melayani rute Banyuwangi–Denpasar berhenti beroperasi sementara.
Sejak Jumat lalu (3/10), kapal Express Bahari 1F tersebut tengah docking rutin selama sebulan ke depan.
Kepala Dinas Perhubungan Banyuwangi I Komang Sudira Atmaja mengatakan, penghentian sementara disebabkan oleh kegiatan docking rutin kapal Express Bahari.
Selama proses tersebut berjalan, otomatis rute penyeberangan Banyuwangi-Denpasar harus diliburkan.
“Kapal cepat Express Bahari sedang menjalani docking selama satu bulan. Kapal tersebut memiliki dermaga perawatan sendiri di Palembang dan melakukan servis secara mandiri,” kata Komang.
Proses docking merupakan kewajiban berkala untuk memastikan kondisi kapal tetap laik laut dan aman bagi penumpang. Meski dilakukan di tengah tingginya permintaan penumpang, langkah ini dinilai te
pat karena mengutamakan faktor keselamatan.
“Saat ini sebenarnya sedang banyak pesanan, apalagi menjelang gelaran Banyuwangi Festival. Okupansi rata-rata mencapai 80–100 penumpang per perjalanan. Tapi, pihak pengelola tetap memilih melakukan perawatan demi keselamatan,” ujarnya.
Komang menambahkan, operator kapal Expres Bahari dikenal sangat berhati-hati terhadap kondisi cuaca. Ketika gelombang tinggi atau cuaca ekstrem, pengelola kerap menunda pelayaran.
“Mereka benar-benar mengedepankan keselamatan. Saat ombak buruk, pelayaran bisa ditunda daripada memaksakan berangkat,” tegasnya.
Dengan docking yang berlangsung sekitar satu bulan, masyarakat diimbau bersabar. Dinas Perhubungan Banyuwangi memastikan layanan akan kembali normal setelah perawatan kapal rampung dan seluruh uji kelayakan selesai dilakukan.
“Kita belum tahu waktunya, kemarin hanya menyampaikan docking selama satu bulan,” tutupnya.
Seperti diberitakan, okupansi penumpang kapal cepat Express 1F dari Pantai Marina Boom tujuan Pelabuhan Serangan, Denpasar atau sebaliknya tampaknya kurang diminati masyarakat.
Dari 400 tempat duduk yang disediakan, rata-rata dalam sehari hanya terisi 72 penumpang tujuan Bali. Dari arah sebaliknya justru lebih rendah, yaitu 49 orang.
Page 2
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Kapal cepat yang melayani rute Banyuwangi–Denpasar berhenti beroperasi sementara.
Sejak Jumat lalu (3/10), kapal Express Bahari 1F tersebut tengah docking rutin selama sebulan ke depan.
Kepala Dinas Perhubungan Banyuwangi I Komang Sudira Atmaja mengatakan, penghentian sementara disebabkan oleh kegiatan docking rutin kapal Express Bahari.
Selama proses tersebut berjalan, otomatis rute penyeberangan Banyuwangi-Denpasar harus diliburkan.
“Kapal cepat Express Bahari sedang menjalani docking selama satu bulan. Kapal tersebut memiliki dermaga perawatan sendiri di Palembang dan melakukan servis secara mandiri,” kata Komang.
Proses docking merupakan kewajiban berkala untuk memastikan kondisi kapal tetap laik laut dan aman bagi penumpang. Meski dilakukan di tengah tingginya permintaan penumpang, langkah ini dinilai te
pat karena mengutamakan faktor keselamatan.
“Saat ini sebenarnya sedang banyak pesanan, apalagi menjelang gelaran Banyuwangi Festival. Okupansi rata-rata mencapai 80–100 penumpang per perjalanan. Tapi, pihak pengelola tetap memilih melakukan perawatan demi keselamatan,” ujarnya.
Komang menambahkan, operator kapal Expres Bahari dikenal sangat berhati-hati terhadap kondisi cuaca. Ketika gelombang tinggi atau cuaca ekstrem, pengelola kerap menunda pelayaran.
“Mereka benar-benar mengedepankan keselamatan. Saat ombak buruk, pelayaran bisa ditunda daripada memaksakan berangkat,” tegasnya.
Dengan docking yang berlangsung sekitar satu bulan, masyarakat diimbau bersabar. Dinas Perhubungan Banyuwangi memastikan layanan akan kembali normal setelah perawatan kapal rampung dan seluruh uji kelayakan selesai dilakukan.
“Kita belum tahu waktunya, kemarin hanya menyampaikan docking selama satu bulan,” tutupnya.
Seperti diberitakan, okupansi penumpang kapal cepat Express 1F dari Pantai Marina Boom tujuan Pelabuhan Serangan, Denpasar atau sebaliknya tampaknya kurang diminati masyarakat.
Dari 400 tempat duduk yang disediakan, rata-rata dalam sehari hanya terisi 72 penumpang tujuan Bali. Dari arah sebaliknya justru lebih rendah, yaitu 49 orang.