Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Kapal Perang Sandar di Ketapang

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

kapal-perangKALIPURO – Ada pemandangan menarik di dermaga PT. Pusri Banyuwangi, Kecamatan Kalipuro, Selasa (17/3) kemarin. Sejak dua hari lalu Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Lambung Mangkurat (374) sandar di dermaga yang ada di samping Pelabuhan Tanjung Wangi tersebut.

Kedatangan kapal perang milik TNI-AL ke Banyuwangi itu dalam rangka operasi rutin yang dilakukan KRI Lambung Mangkurat di wilayah perbatasan laut selatan Indonesia. Komandan KRI lambung Mangkurat, Mayor Laut (P) Nurul Muchlis, membenarkan hal tersebut.

Dia mengatalan, KRl yang dia komandain itu sandar di Banyuwangi sejak Minggu lalu(15/3). “Minggu pukul 08.00 kita datang ke Banyuwangi dari Cilacap. Kedatangan kami dalam rangka operasi rutin TNI-AL dan juga pemanasan berlayar terang perwira TNI-AL asal makassar itu.

Muchlis mengungkapkan, nama Lambung Mangkurat pada KRI adalah nama tokoh legendaris yang berasal dari Kalimantan. Dia merupakan tokoh yang perannya sangat penting dalam sejarah Kerajaan Negara dipa yang merupakan cikal-bakal Kerajaan Banjar.

“Nama kapal ini diambil dari pahlawan asal Kalimantan,” tuturnya. KRl yang membawa sekitar79 awak kapal tersebut sandar di Banyuwangi karena dermaga-dermaga di Banyuwangi sangat memadai untuk disandari segala jenis kapal perang. ”

Selain Banyuwangi, kita juga biasa sandar di Cilacap, Bali, mataram, dan Flores,” tambahnya. Kapal buatan jerman yang dilengkapi peluncur roket anti kapal selam tersebut rencananya akan meninggalkan Banyuwangi hari ini.

Dari bumi Blambangan, KRl itua kan melanjutkan operasi rutin di wilayah laut perbatasan selatan indonsia. “ini dinamakan operasi Perisai Nisa 15. Besok pagi (hari ini) kita akan berlayar lagi, tapi tidak tahu akan ditugaskan kemana lagi karena itu sangat rahasia.” pungkas Muchlis.

Sekadar tahu, KRI Lambung Mangkarat membawa sedikitnya 79 awak kapal. Selain dilengkapi roket anti kapal selam, kapal ini juga dilengkapi beberapa persenjataan lain, seperti Sonar MG-322T, Decory PK-16 decol Rl, dan 2 x SA-N-5 SAM.

Ada juga persenjataan 2x 57 mm gun (m), 2x30mm gun ( 1×2) atau 1 x AK-630, dan 4 x 400 mm tabung torpedo 60 x ranjau. Kapal perang yang sebelumnya disiagakan untuk mengawal terpidana mati di Pulau Nusakambangan cilacap, itu memiliki bobot 854 ton beban penuh dengan panjang kapal 75,2 m dan lebar 9,78 m. (radar)